Pemerintah Berkomitmen Kawal Tuntas Proyek RDMP Balikpapan Kaltim

JAKARTA, borneoreview.co – Pemerintah akan terus mengawal tuntas proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini demi meningkatkan kapasitas dan kualitas pengolahan kilang minyak di Indonesia.

Setidaknya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah memastikan komitmen pemerintah terkait RDMP Balikpapan, Kaltim, itu dalam keterangan di Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Arifin menyampaikan, proyek RDMP Balikpapan terus menunjukkan kemajuan signifikan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kualitas pengolahan kilang minyak di Indonesia.

Dan, Menteri ESDM melakukan kunjungan langsung ke proyek tersebut di Balikpapan, Kaltim, untuk menyaksikan sejumlah unit produksi yang telah berhasil diselesaikan, termasuk unit Crude Distillation Unit (CDU) IV.

“CDU IV kini telah beroperasi normal, penyelesaian unit ini menjadikan Kilang Balikpapan sebagai kilang dengan kapasitas produksi terbesar yang dimiliki Pertamina saat ini,” ujarnya.

Arifin juga mengarahkan agar seluruh tim yang terlibat dalam proyek itu selalu melakukan evaluasi dan mendukung kerja tim (teamwork) agar proyek dapat berjalan dengan baik.

Menurutnya, komunikasi harus tetap terjaga dengan baik, dan setiap risiko yang mungkin terjadi harus diantisipasi dengan langkah-langkah yang tepat.

“Kalau seandainya berlarut-larut, harus diantisipasi apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan, tentu saja semuanya harus memberikan masukan,” ujar Arifin, di Balikpapan, Minggu (11/8).

Proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai 7,4 miliar dolar AS. Dari total tersebut, 4,3 miliar dolar AS berasal dari ekuitas, sedangkan 3,1 miliar dolar AS diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).

“Investasi itu mencerminkan besarnya skala proyek serta pentingnya peran proyek ini dalam mendukung ketahanan energi nasional,” ujarnya pula.

Salah satu tujuan utama dari proyek RDMP ini adalah meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.

Peningkatan kapasitas ini tidak hanya akan menambah produksi BBM nasional, tetapi juga meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan teknologi baru yang diterapkan, Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi bahan bakar dengan standar Euro 5.

“Kami mengevaluasi, meng-highlight hal-hal krusial apa yang harus kami hadapi ke depan. Kesulitannya apa, kemampuan kita apa, bagaimana kita bisa mengatasinya, sehingga target bisa diselesaikan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Arifin juga mengingatkan bahwa perlu ada perhitungan yang matang terkait cost expenditure yang dibutuhkan, agar proyek dapat selesai tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menjelaskan bahwa selain melakukan peningkatan kapasitas dan kualitas, proyek RDMP Balikpapan juga berdampak pada peningkatan kompleksitas kilang.

Dia menyebutkan bahwa teknologi yang dikembangkan di Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi BBM dengan kualitas setara Euro 5 dari yang sebelumnya hanya setara Euro 2.

Pengembangan proyek ini juga melibatkan pembangunan infrastruktur penunjang yang sangat penting. Salah satunya adalah penyelesaian proyek pipa gas sepanjang 78 km dari Senipah ke Balikpapan, dengan kapasitas maksimal 125 juta standar kaki kubik per hari.

Proyek RDMP Balikpapan telah memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja lokal. Pada puncak pelaksanaan proyek, sekitar 24.000 pekerja terlibat dalam berbagai aspek konstruksi dan pengembangan.

Proyek ini juga menunjukkan komitmen terhadap penggunaan bahan dan teknologi dalam negeri, hingga saat ini Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) proyek RDMP Balikpapan telah mencapai 35 persen.

Proyek ini juga mencerminkan sinergi yang kuat antara berbagai subholding Pertamina, mulai dari subholding Gas Pertamina hingga subholding Commercial & Trading (C&T), yang semuanya berkontribusi pada kesuksesan proyek ini.

“Dengan berbagai pencapaian tersebut, RDMP Balikpapan diharapkan siap beroperasi penuh pada 2025,” pungkas Taufik. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *