TABALONG, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan, akhirnya melanjutkan pembangunan tahap tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kelua Tipe D. Pembangunan ini menelan dana sebesar Rp 2,5 miliar.
Sebagai informasi, awalnya Pemkab Tabalong membangun RSUD Kelua menggunakan dana APBD 2020, sebesar Rp3,2 miliar, namun terhenti akibat pandemi COVID-19.
Penjabat Bupati Tabalong Hamida Munawarah mengatakan pembangunan lanjutan RSUD Kelua tersebut ditargetkan rampung Desember 2024 agar masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan.
“Kita mengusulkan penambahan pekerja agar pelaksanaan pembangunan bisa tepat waktu,” kata Hamida saat meninjau ke lokasi proyek di Kelua, Kabupaten Tabalong, Selasa (3/9/2024).
Hamida juga meminta pelaksana proyek pembangunan mengoptimalkan tugas para pekerja sesuai jumlah bangunan yang digarap.
Proyek pembangunan tersebut, menurut Hamida, mencakup bangunan untuk rekam medis, IGD hingga ruang rawat inap dengan kapasitas 20 pasien.
Dari hasil peninjauan ke lokasi proyek, Hamida mengakui pelaksanaan pembangunan tahap tiga RSUD Kelua mengalami kekurangan atau deviasi sekitar 13 persen.
Karena itu, Hamidah menyarankan pelaksana proyek untuk menambahkan jumlah pekerja dan mengatasi kekurangan material agar tidak terjadi keterlambatan pengerjaan.
Terkait peningkatan akses jalan menuju RSUD Kelua, Pemkab Tabalong akan mengerjakan dengan menggunakan tahun anggaran berikutnya mengingat ruas jalan tersebut kerap terendam banjir saat musim hujan.
RSUD Kelua merupakan Rumah Sakit Pratama Tipe D yang dibangun di atas lahan seluas empat hektare di Desa Pudak Setegal, Kecamatan Kelua.
Pembangunan RSUD Kelua dilakukan secara bertahap sejak tahun 2020 dengan pembangunan gedung administrasi, dilanjutkan tahun 2022 dengan pembangunan sepertiga bangunan pelayanan dan instalasi Gawat Darurat, dan 2023 pembangunan dua pertiga ruang rawat jalan.
Untuk pelayanan kesehatan, saat ini warga Kecamatan Kelua dan sekitarnya memanfaatkan fasilitas di Puskesmas Kelua.
Kecamatan Kelua yang berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah ini merupakan kawasan perkotaan yang sangat potensial untuk memiliki sebuah rumah sakit yang memiliki layanan rawat inap.
Hadirnya RSUD Kelua inipun di gadang-gadang mampu memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal untuk warga di wilayah selatan Tabalong yakni Kelua, Pugaan, Muara Harus, dan Banua Lawas.
Secara umum, setelah terhenti akibat COVID, pembangunan RSUD Kelua menggunakan dana APBD Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp30 miliar agar bisa beroperasi penuh pada 2025. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan fasilitas rawat inap, rawat jalan dan sarana pendukung lainnya. (Ant)