JAKARTA, borneoreview.co – Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan rencana ambisius untuk mencetak sawah baru seluas 3 juta hektar hingga tahun 2029. Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah ancaman krisis pangan global.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Andi Nur Alam Syah, menjelaskan bahwa langkah ini diharapkan dapat menjamin keberlanjutan pasokan pangan nasional. Dia menekankan pentingnya memanfaatkan lahan rawa dan area suboptimal lainnya untuk meningkatkan produksi pertanian.
“Kami fokus pada pemanfaatan lahan potensial yang belum tergarap secara optimal. Pada tahap awal, kami menargetkan pencetakan 150.000 hektare lahan di Kalimantan Tengah pada tahun 2025,” ujarnya di Jakarta pada Jumat (25/10).
Program cetak sawah ini akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari perencanaan, survei teknis lapangan, hingga penyusunan regulasi dan panduan teknis. Kementan berkomitmen untuk melibatkan berbagai instansi terkait dalam pelaksanaannya.
Andi menambahkan bahwa langkah awal melibatkan survei kesesuaian lahan dan investigasi untuk menentukan komoditas yang paling sesuai untuk dikembangkan di masing-masing lokasi. Ini termasuk kajian izin, Hak Guna Usaha (HGU), tata ruang, dan kriteria teknis lainnya.
Daerah dengan akses irigasi yang memadai juga menjadi target utama program ini. Kawasan seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan akan menjadi prioritas pengembangan sawah baru.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk mencapai kedaulatan pangan Indonesia dengan fokus pada peningkatan produksi dan perluasan areal pertanian.
“Presiden dan Wakil Presiden memberikan perhatian besar pada sektor pertanian. Kami siap dan yakin mampu mencapai swasembada secepatnya,” tegas Amran.
Dia menambahkan bahwa kepemimpinan yang solid di Kementan di bawah arahan Presiden Prabowo akan berfokus pada pencapaian kedaulatan pangan untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Indonesia dapat memperkuat ketahanan pangannya dan meningkatkan produktivitas pertanian di masa depan. (Ant)