PONTIANAK, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus mematangkan rencana pengembangan Sungai Raya Dalam (Serdam) sebagai pusat kuliner Kalimantan Barat, dengan melakukan koordinasi bersama Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat terkait rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut.
“Kami sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak yang juga dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar Yohannes Anthonius Rawing, serta sejumlah pejabat teknis dari Pemkab dan Pemprov Kalbar. Di situ kita melakukan pembahasan untuk penataan lalu lintas menjadi langkah awal dalam mewujudkan Serdam sebagai destinasi kuliner unggulan Kalimantan Barat,” kata Bupati Kubu Raya, Sujiwo di Sungai Raya, Kamis (13/11/2025).
Menurutnya, kawasan Serdam berkembang pesat dan kini menjadi salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat di perbatasan Kubu Raya dan Kota Pontianak.
“Alhamdulillah hari ini kami bersama Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat telah berdiskusi dan bersepakat untuk mengambil langkah konkret dalam rekayasa lalu lintas di Sungai Raya Dalam,” tuturnya.
Ia menjelaskan, pola lalu lintas akan diterapkan sistem satu arah (one way) dengan jalur masuk melalui sisi kiri dan jalur keluar melalui arah kota untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan kenyamanan masyarakat.
“Kami ingin memastikan pengunjung yang datang ke kawasan kuliner nanti merasa aman dan nyaman. Karena itu, pengaturan lalu lintas menjadi bagian penting dari penataan kawasan ini,” katanya.
Sujiwo menyebutkan, pengembangan Serdam sebagai kawasan kuliner juga merupakan bagian dari rencana besar Pemkab Kubu Raya dalam menggerakkan ekonomi lokal berbasis pariwisata dan UMKM.
“Kami telah berkoordinasi dengan Gubernur Kalbar Bapak Ria Norsan, dan saat ini tinggal menunggu penyelesaian jalur pedestrian serta penataan lampu-lampu hias. Setelah itu, kawasan ini akan dicanangkan sebagai pusat kuliner Kalimantan Barat,” katanya.
Menurut Sujiwo, keberadaan kawasan kuliner Serdam diharapkan tidak hanya menjadi ikon baru Kubu Raya, tetapi juga destinasi yang memperkuat citra Kalimantan Barat sebagai daerah dengan kekayaan kuliner yang beragam.
“Penataan ini menjadi harapan besar masyarakat, karena akan membuka lapangan kerja baru dan memperkuat sektor ekonomi kreatif daerah,” kata Sujiwo.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar Yohannes Anthonius Rawing mengatakan bahwa rencana rekayasa lalu lintas di kawasan Serdam sudah disiapkan sejak 2024, mengingat peningkatan signifikan arus kendaraan di kawasan tersebut.
“Ketika Bapak Bupati mencanangkan Serdam sebagai pusat kuliner, kami melihat ada sinergi kuat antara kebutuhan daerah dan kebijakan transportasi provinsi. Karena wilayah ini berbatasan dengan Kota Pontianak, tentu perlu koordinasi lintas daerah,” katanya.
Anthonius menambahkan, Dishub Kalbar akan segera melakukan uji coba dan sosialisasi sistem satu arah setelah seluruh pemangku kepentingan menyepakati titik-titik jalur masuk dan keluar.
“Kami berharap penerapan kebijakan ini dapat mendukung kelancaran lalu lintas sekaligus memperkuat daya tarik Serdam sebagai kawasan kuliner unggulan di Kalimantan Barat,” kata Antonius. (Ant)
