Site icon Borneo Review

Pemkab Kukar Target Bangun 19 Pabrik Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

kelapa sawit

Tandan buah segar kelapa sawit yang masih belum dipanen. ANTARA/ M Ghofar.

TENGGARONG, borneoreview.co,  – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, bersama Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kukar, sepakat memperkuat pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui kelapa sawit mulai dari hulu hingga hilir.

Sektor hulu yang menjadi konsentrasi adalah optimalisasi lahan dengan melakukan peremajaan tanaman yang sudah tua, sedangkan dari sisi hilir adalah pendirian perusahaan pengolahan minyak kelapa sawit.

Praktisnya, rencana sektor hilir adalah menambah total 19 pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang tersebar di Kukar.

“Saya telah minta Dinas Pertanian dan Perkebunan serta dinas terkait di Kukar segera menindaklanjuti rencana pembangunan pabrik kelapa sawit, karena pabrik ini dinantikan oleh para petani kelapa sawit,” kata Bupati Kukar Aulia Rahman Basri di Tenggarong, Senin (29/9/2025).

Pemkab Kukar, siap mendukung rencana pembangunan pabrik kelapa sawit oleh Apkasindo, namun ia mengingatkan bahwa semua prosedur dan perizinan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Ia pun berharap pabrik yang dimaksud segera terbangun sehingga tingkat kesejahteraan keluarga para petani kelapa sawit di Kukar lebih meningkat, kemudian dalam pengembangan ini harus selalu memperhitungkan kelestarian lingkungan untuk mewujudkan perkebunan yang berkelanjutan.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kukar, M Taufik, mengatakan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Apkasindo terkait peremajaan kebun kelapa sawit yang sudah tidak produktif.

Pun membahas rencana pembangunan pabrik pengolahan sawit yang berlokasi di antara Kecamatan Sebulu dan Kecamatan Muara Kaman.

Bahkan, katanya, Rabu (25/9/2025) pekan lalu, Apkasindo Kukar sudah melakukan pertemuan dengan Bupati Kukar bersama ia serta serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kukar Alfian Noor.

Menurut Ketua Apkasindo Kukar Jumadi, pertemuan yang telah digelar bersama bupati dan pihak terkait pekan lalu adalah membahas tentang kemitraan bersama perusahaan sawit inti dalam bentuk kemitraan dengan perusahaan sawit inti, terutama mengenai model inti plasma.

Pola yang siap diterapkan adalah perusahaan inti berperan sebagai pengelola dan pembina, sementara petani menjadi plasma yang mengelola lahan mereka dengan pendampingan perusahaan.

Dalam pola ini, petani plasma mendapat jaminan pasar, pengetahuan, dan akses pembiayaan, sementara perusahaan inti mendapatkan bahan baku berkualitas secara berkelanjutan.

Saat ini di Kukar terdapat 19 pabrik pengolahan sawit yang tersebar pada 11 kecamatan, kapasitas produksi tandan buah segar (TBS) terpasang sebanyak 1.035 ton per jam dan yang terpakai 918,87 ton per jam

Artinya, dengan adanya penambahan pabrik baru, maka selain jumlah pabrik yang bertambah, tingkat produksi pun meningkat.(Ant)

Exit mobile version