KUTAI KARTANEGARA, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, terus mendorong transformasi ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan dan penggalian. Langkah ini diarahkan pada sektor pertanian dalam arti luas untuk mewujudkan pembangunan hijau dan berkelanjutan.
“Struktur ekonomi Kukar saat ini masih didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 62,82 persen, sedangkan sektor pertanian dan kehutanan baru mencapai 13,33 persen,” kata Asisten II Setkab Kukar, Ahyani Fadianur Diani, di Tenggarong, Jumat (15/11).
Namun, ia menambahkan bahwa ketergantungan terhadap sektor tambang telah berkurang signifikan sejak 2012, ketika kontribusi sektor ini mencapai 89 persen. Transformasi ekonomi terus dilakukan melalui pembangunan infrastruktur pertanian, bantuan alat dan mesin, bibit unggul, pupuk, serta obat-obatan.
Selain sektor pertanian, Pemkab Kukar juga memprioritaskan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Upaya ini mencakup pembangunan fasilitas di destinasi wisata unggulan seperti Pulau Kumala serta peningkatan infrastruktur pendukung di kawasan pertanian.
“Visi Kukar 2021–2026 adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berbahagia, dengan memperkuat pembangunan berbasis pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif,” ujar Ahyani.
Pemkab Kukar juga berkomitmen terhadap pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan. Salah satu target utamanya adalah meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup menjadi 69,10 pada 2026, sebagai bagian dari misi pembangunan berkelanjutan.
Terdapat tiga sasaran pokok dalam pembangunan hijau Kukar 2021–2026, yaitu pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan berbasis potensi lokal, dan pembangunan yang berwawasan lingkungan lestari.
“Dengan langkah ini, diharapkan struktur ekonomi Kukar menjadi lebih seimbang, mengurangi ketergantungan pada sektor tambang, dan menciptakan pembangunan yang ramah lingkungan serta berkelanjutan,” tutup Ahyani. (Ant)