LAMANDAU, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau, Kalimantan Tengah, menerima tujuh kepala keluarga atau 21 jiwa transmigran berasal dari Jawa Tengah yang merupakan Program Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia (Kementrans RI).
Pemkab Lamandau pun meminta para transmigran dari Jawa Tengah itu agar dapat menyesuaikan diri, tetap sabar, tabah, dan kuat berjuang, dan tidak mudah menyerah.
“Transmigran yang datang ini merupakan transmigran yang menggantikan transmigran yang ditempatkan sebelumnya,” kata Asisten II Setda Lamandau, Meigo Basel, di Nanga Bulik, Jumat (6/12/2024).
Dalam kegiatan itu, pihaknya berpesan kepada seluruh transmigran yang baru datang agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, adat budaya setempat dengan falsafah “Huma Betang” dan “Bahaum Bakuba”.
Selain itu, mereka agar bersama-sama dengan warga setempat yang sudah lebih dahulu datang ke Lamandau, khususnya permukiman transmigrasi Kahingai, dapat membangun kehidupan yang lebih baik.
Pun saling bertukar ilmu, dan pengalaman tentang pertanian, pertukangan, perbengkelan dan berbagai keterampilan lainnya untuk meningkatkan kehidupan lebih baik.
“Tetap sabar, tabah, dan kuat berjuang, tidak mudah menyerah. Jangan begitu ada sedikit masalah dan tantangan lalu ingin pulang,” ujarnya membacakan sambutan penjabat bupati setempat.
Dia juga meminta dukungan dan sinergisitas semua pihak, untuk dapat menyukseskan program transmigrasi di Lamandau.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lamandau, Atie Dieni menjelaskan transmigran dalam program ini berasal dari tujuh kabupaten di Jawa Tengah yaitu Kendal, Semarang, Pekalongan, Pemalang, Kebumen, Demak, dan Batang.
“Para transmigran didampingi langsung petugas dari masing-masing kabupaten, juga dari Provinsi Jawa Tengah dan dari Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia,” katanya. (Ant)