MURUNG RAYA, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya, Kalimantan Tengah menyediakan lahan seluas 10 ribu hektare, sebagai upaya meningkatkan produksi pertanian, khususnya tanaman padi jenis gogo.
Penjabat (Pj) Bupati Murung Raya, Hermon, menyebut padi terutama jenis gogo, sangat cocok untuk kontur lahan perbukitan dan sebagai alternatif menjadi sawah tadah hujan.
“Varian padi ini dianggap sangat cocok ditanami di wilayah Murung Raya yang memiliki kontur tanah perbukitan,” katanya di Puruk Cahu, Sabtu (28/9/2024).
Pemerintah daerah telah melakukan penanaman perdana padi gogo di Desa Oreng, Kecamatan Tanah Siang Selatan, yang dihadiri Direktur Perlindungan Perkebunan, pada Kementerian Pertanian RI Hendratmojo Bagus Hudoro.
Menurut dia, kegiatan manugal atau menanam padi gogo ini sejalan dengan program strategis pertanian yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, yaitu program pertanian dijadikan prioritas.
Pengembangan cetak sawah seluas 3 juta hektare, untuk Provinsi Kalimantan Tengah mendapatkan jatah 930 ribu hektare, terkhusus Kabupaten Murung Raya adalah 23.000 hektare.
“Namun, karena Murung Raya belum mampu memenuhi target cetak sawah tersebut, maka pengembangan padi ladang atau gogo ini dijadikan sebagai alternatif menjadi sawah tadah hujan,” kata Hermon.
Melalui program dan dukungan pemerintah seperti yang dilakukan saat ini, menurut Hermon, akan memberi semangat, bagaimana melakukan pertanian modern tanpa meninggalkan kearifan lokal.
“Pada dasarnya fasilitas yang ada belumlah maksimal. Mulai dari keterbatasan pupuk mendukung pertumbuhan padi gogo, alat berat atau mesin pertanian untuk pengolahan lahan maupun pasca panen, serta lainnya,” kata dia.
Pj Bupati Murung Raya itu pun berharap kegiatan ini terus berlanjut dan pemerintah pusat, provinsi, Kabupaten dan unsur Forkopimda terus bersinergi untuk menjadikan Kabupaten Murung Raya lumbung pangan Nasional, khususnya padi Gogo atau padi lahan kering, terutama ketahanan swasembada pangan jadi kenyataan.
Direktur Perlindungan Perkebunan Hendratmojo Bagus Hudoro menyampaikan, program kementerian pertanian saat ini, termasuk diantaranya pengembangan padi lahan kering/padi gogo dan upaya bersama, untuk swasembada dan ketahanan pangan dapat tercapai dalam jangka waktu tiga tahun ke depan.
“Kami mengajak seluruh elemen dan stakeholder untuk bersama-sama bergandengan tangan, bahu-membahu untuk mewujudkan pengembangan padi Gogo 10.000 hektare di kabupaten Murung Raya tahun 2024,” demikian Hendratmojo. (Ant)