Pemkab Penajam Paser Utara Proaktif Tangani Stunting: Jemput Bola hingga Distribusi PMT

PENAJAM PASER UTARA, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus mengintensifkan langkah strategis untuk menekan angka stunting di wilayah tersebut. Melalui pendekatan jemput bola, Dinas Kesehatan setempat aktif mendatangi rumah-rumah warga guna memastikan pemantauan tumbuh kembang anak berjalan maksimal.

“Kami instruksikan pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk proaktif menjangkau warga secara langsung,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara, Jansje Grace Makisurat, pada Sabtu (7/12/2024).

Pendekatan jemput bola ini dikombinasikan dengan program deteksi dini dan surveilans kesehatan. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan intervensi khusus sedini mungkin. Selain itu, distribusi pemberian makanan tambahan (PMT) juga terus dilakukan sebagai upaya konkret untuk mengatasi masalah gizi buruk di Benuo Taka.

“Pemberian PMT kami fokuskan pada anak-anak dengan berat badan kurang dan ibu hamil yang membutuhkan perhatian khusus. Langkah ini penting untuk memastikan generasi penerus tetap sehat,” tambahnya.

Jansje juga mengimbau masyarakat untuk lebih aktif menjaga kesehatan keluarga. Ia menegaskan bahwa pemerintah siap memberikan layanan kesehatan yang optimal, namun partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk menekan angka stunting lebih jauh.

“Kami butuh dukungan dan sinergi dari masyarakat agar target penurunan stunting tercapai,” tegasnya.

Upaya pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang 2024 menunjukkan hasil yang menggembirakan. Data mencatat angka stunting menurun menjadi 11,55 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada 2023, terdapat 1.290 balita yang mengalami kekerdilan. Hingga November 2024, jumlah ini berhasil ditekan menjadi 1.141 balita. Penurunan ini mencerminkan efektivitas program pemerintah dan kolaborasi masyarakat dalam menangani stunting.

Penanganan stunting di Penajam Paser Utara menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menciptakan generasi penerus yang sehat dan bebas dari kekurangan gizi. Melalui pendekatan jemput bola, distribusi PMT, dan deteksi dini, Kabupaten ini terus bergerak maju untuk menekan angka stunting sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *