SAMBAS, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas meminta bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) soal beras untuk korban banjir.
Permintaan ini tertuang dalam surat kepada Pempeov Kalbar karena cadangan beras Pemkab Sambas sudah menipis, tinggal tersisa satu ton dan masih terdapat 12.095 KK atau 40.668 jiwa korban banjir yang belum mendapatkan bantuan pangan.
“Pemkab Sambas telah bersurat ke Gubernur Kalbar untuk meminta bantuan cadangan beras pemerintah provinsi dan masih menunggu tanggapan,” jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sambas, Kalbar, Nisa Azwarita, Senin (3/2/2025).
Sebslumnya, Nisa mengatakan pihaknya telah mendistribusikan cadangan beras Pemkab Sambas sebanyak 20 ton untuk korban banjir.
BPBD Sambas mendistribusikan beras cadangan itu ke lima desa dengan total yang sudah diberikan bantuan menyasar 3.103 Kepala Keluarga (KK) atau 12.867 jiwa.
“Bantuan logistik berupa beras yang berasal dari cadangan beras Pemkab Sambas sebanyak 20 ton sudah disalurkan. Hal itu sebagai upaya pemerintah daerah dalam penanganan banjir,” ujarnya.
Sementara BNPB telah memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) untuk operasional Rp150 juta, kemudian peralatan berupa satu perahu karet kapasitas 10 orang dan mesin 40 HP sebagai sarana distribusi logistik, 150 paket sembako, 150 lembar selimut, 150 makan siap saji dan satu pompa alkon.
“Namun karena wilayah terdampak semakin meluas dan data korban terus bertambah, sehingga sangat perlu untuk ditambah bantuan peralatan, pangan, dan sandang, dalam waktu dekat,” ucap dia.
Berdasarkan data yang masuk ke pihaknya, banjir terjadi karena dampak cuaca ekstrem yakni curah hujan yang terus menerus disertai pasang air laut dan sungai telah mengakibatkan berbagai dampak.
Banjir di Kabupaten Sambas telah meluas ke-12 kecamatan yang tersebar di 47 desa. Terdapat 15.198 KK atau 53.535 jiwa terdampak. Kemudian ada 11.086 rumah terendam, 5 kantor desa terendam, ada pengungsi 199 orang, dan dua orang meninggal dunia.
Lalu ada 30 sekolah terendam, 1.274,5 hektare sawah terdampak, 56 hektare lahan perkebunan juga demikian, serta 18,85 hektare tanaman hortikultura terendam.(Ant)