BANJARMASIN, borneoreview.co – Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, menyatakan dukungan penuh terhadap program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pemanfaatan lahan kering, termasuk area perkebunan kelapa sawit, untuk pengembangan padi gogo.
Komitmen ini disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat dan SDM, Husnul Hatimah, saat kegiatan Pencanangan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo di Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Tanah Laut. Dalam sambutannya, Husnul menegaskan pentingnya optimalisasi lahan perkebunan untuk mendukung produksi pangan.
“Pemanfaatan lahan kering, baik di inti maupun plasma, akan difokuskan pada tanaman seperti padi gogo, jagung, dan tanaman pangan lainnya yang sesuai dengan kondisi lokal,” ujarnya. Ia juga mendorong peran aktif para bupati di wilayah perkebunan kelapa sawit agar program ini dapat berjalan berkelanjutan.
Plt. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Heru Tri Widarto, yang turut hadir, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kementerian Pertanian untuk mencapai target produksi 600.000 ton setara gabah. “Untuk itu, diperlukan pemanfaatan sekitar 860.000 hektare lahan tumpang sari,” katanya.
Heru juga menekankan pentingnya optimalisasi potensi lahan di bawah tegakan sawit, karet, kelapa, dan hutan sosial untuk tanaman pangan seperti padi gogo dan jagung.
Program ini menjadi upaya strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, terutama di tengah tantangan global terkait pasokan pangan. Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan Kalimantan Selatan dapat menjadi contoh sukses integrasi sektor perkebunan dengan swasembada pangan.
Pemanfaatan lahan kering ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pangan dan keberlanjutan di Indonesia. (Inf)