TANJUNG SELOR, borneoreview.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kaltara aktif melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan dan bullying terhadap anak di masyarakat Kaltara.
Analis Data dan Informasi Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Anak DP3AP2KB Kaltara, Budiman S, menjelaskan bahwa salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang memanfaatkan media sosial.
“Salah satu upaya tersebut dengan kegiatan KIE melalui media sosial,” ujarnya di Tanjung Selor, Selasa.
Kegiatan lain yang sudah dilaksanakan adalah pelatihan Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan sosialisasi anti-bullying di sekolah-sekolah lanjutan tingkat atas. Kegiatan ini sudah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kota Tarakan dan akan dilanjutkan di sekolah-sekolah di Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan.
“Pelatihan aktivis PATBM bertujuan untuk mencegah kekerasan anak. Kami yang melatih mereka dan mengusulkan kegiatan sosialisasi terkait kekerasan seksual dan bullying terhadap anak,” tambah Budiman.
Rencananya, dua kegiatan tambahan terkait penguatan dan bimbingan bagi aktivis PATBM akan diadakan di Malinau dan Nunukan, namun masih menunggu anggaran perubahan. Selain itu, penanganan kekerasan terhadap anak juga dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), yang meliputi penerimaan aduan, pendampingan, pengelolaan kasus, dan koordinasi secara profesional.
DP3AP2KB Kaltara juga berkomitmen untuk memperkuat program kabupaten/kota layak anak.
“Kami menguatkan agar setiap kabupaten/kota bisa menjadi kabupaten/kota layak anak. Jika semua kabupaten/kota layak anak, maka secara otomatis akan mengangkat nama provinsi Kaltara menjadi provinsi layak anak,” pungkas Budiman. (Ant)
