Pemprov Kalteng Optimalkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk Capai Desa Berlistrik 100 Persen pada 2024

Ilustrasi- Seorang warga pemilik panel surya membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap rumahnya.

PALANGKA RAYA, borneoreview.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya meningkatkan akses listrik di wilayahnya melalui pengoptimalan Program Bantuan Sosial Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hemat Energi (PLTSHE) dan pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS).

Program Bantuan Sosial Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hemat Energi dan pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya merupakan bagian dari komitmen Gubernur Sugianto Sabran untuk mewujudkan rasio desa berlistrik 100 persen pada tahun 2024.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Kalteng, Vent Christway, mengungkapkan bahwa bantuan sosial PLTSHE adalah bagian dari implementasi Program Pemanfaatan Aneka Energi Baru Terbarukan (EBT) 2024.

“Bantuan PLTSHE ini ditujukan bagi masyarakat di wilayah Kalteng yang belum menikmati listrik, sementara pembangunan PJU-TS diperuntukkan bagi desa-desa yang belum terjangkau aliran listrik,” jelas Vent.

Berdasarkan data dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) per April 2024, masih terdapat 370 desa di Kalteng yang belum teraliri listrik. Dengan adanya PLTSHE dan PJU-TS, diharapkan seluruh masyarakat Kalteng, khususnya di daerah-daerah terpencil, dapat menikmati manfaat dari program bantuan sosial ini.

Vent menjelaskan bahwa pelaksanaan PLTSHE dan PJU-TS sepenuhnya dibiayai oleh APBD 2024, dengan target sebanyak 20.711 rumah tangga penerima bantuan sosial PLTSHE yang tersebar di 186 desa dan 385 unit PJU-TS yang tersebar di 22 desa. Selain itu, APBD Perubahan 2024 juga diharapkan dapat menerangi sebanyak 184 desa yang belum terakomodasi dalam APBD murni 2024, sehingga pencapaian rasio desa berlistrik 100 persen pada tahun 2024 dapat terwujud.

Langkah ini dinilai lebih cepat dari target yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalimantan Tengah 2021-2026, yang menargetkan 100 persen desa berlistrik pada tahun 2026.

“Ini tidak lepas dari dukungan seluruh pemangku kepentingan baik eksekutif maupun legislatif,” tambah Vent.

Vent juga mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat Kalimantan Tengah agar program yang digagas oleh Gubernur Sugianto Sabran dapat terlaksana dengan baik dan lancar, sehingga visi Kalteng Makin BERKAH (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah, dan Harmonis) dapat tercapai. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *