Site icon Borneo Review

Peremajaan Sawit: Kapan Harus Dilakukan dan Apa Manfaatnya?

peremajaan sawit

Peremajaan sawit adalah proses mengganti tanaman kelapa sawit yang sudah tua, rusak, atau tidak produktif dengan bibit unggul yang baru. (borneoreview/Istimewa)

PONTIANAK, borneoreview.co – Peremajaan sawit menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan industri kelapa sawit Indonesia.

Banyak petani dan pemilik kebun menghadapi tantangan ketika pohon sawit mulai tua dan tidak produktif. Maka dari itu, memahami kapan dan bagaimana melakukan peremajaan sawit sangat krusial demi menjaga produktivitas lahan.

Peremajaan sawit adalah proses mengganti tanaman kelapa sawit yang sudah tua, rusak, atau tidak produktif dengan bibit unggul yang baru. Langkah ini meliputi penebangan tanaman lama, pengolahan tanah, hingga penanaman kembali menggunakan bibit bersertifikat.

Peremajaan sawit tidak hanya penting untuk meningkatkan hasil panen, tetapi juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Peremajaan sawit sebaiknya dilakukan jika:

– Tanaman berusia lebih dari 25 tahun, di mana hasil tandan buah segar (TBS) mulai menurun signifikan.

– Tinggi pohon sawit melebihi 12 meter, menyulitkan proses panen secara manual.

– Produktivitas lahan menurun drastis, biasanya di bawah 10 ton TBS per hektar per tahun.

– Tanaman terserang hama atau penyakit kronis, yang tidak bisa ditangani dengan cara konvensional.

– Bibit yang digunakan tidak jelas asal-usulnya atau ilegal, sehingga hasil panen jauh dari potensi maksimal.

Waktu terbaik melakukan peremajaan sawit juga bisa disesuaikan dengan kondisi cuaca (musim hujan lebih ideal untuk tanam ulang) dan ketersediaan dana serta dukungan teknis.

Manfaat Peremajaan Sawit

– Meningkatkan Produktivitas

Tanaman baru dari bibit unggul bisa menghasilkan 25-30 ton TBS/ha/tahun, jauh lebih tinggi dibanding tanaman tua.

– Efisiensi Panen

Tanaman muda lebih mudah dipanen, sehingga menekan biaya operasional dan mempercepat waktu panen.

– Ramah Lingkungan

Dengan meningkatkan hasil di lahan yang sama, peremajaan sawit membantu mencegah perluasan kebun ke hutan.

– Akses ke Sertifikasi

Kebun dengan tanaman muda dan tata kelola yang baik lebih mudah memenuhi standar ISPO atau RSPO.

– Dukungan Pemerintah

Petani bisa memanfaatkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang memberikan bantuan hingga Rp30 juta per hektar dari BPDPKS.

Berikut langkah-langkah peremajaan sawit:

1. Evaluasi kondisi kebun

2.Penebangan tanaman tua

3. Pengolahan lahan dan perbaikan drainase

4. Pemilihan dan penanaman bibit unggul

5. Pemeliharaan intensif tanaman muda

Pastikan peremajaan sawit dilakukan sesuai standar teknis dan mendapat pendampingan dari ahli atau instansi terkait.

Peremajaan sawit adalah solusi jangka panjang yang tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjamin keberlanjutan industri sawit Indonesia.

Dengan mengetahui kapan waktu yang tepat dan memahami manfaatnya, petani dapat memaksimalkan potensi lahan sawit mereka. Jangan ragu untuk memanfaatkan program bantuan peremajaan sawit dari pemerintah agar proses replanting berjalan lancar dan efisien.***

Exit mobile version