KALIMANTAN, borneoreview.co – Keberadaan sektor perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan pemerataan pembangunan. Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Ekonomi Kalimantan Tengah, Dr. Fitria Husnatarina, S.E., M.Si., Ak., CA., CSRS., CSRA., ACPA., SCL.
Menurut Fitria, perkebunan sawit berkontribusi besar terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) di wilayah tempat perkebunan tersebut beroperasi. Kontribusi ini tidak hanya bersifat langsung, tetapi juga menyentuh aspek-aspek perekonomian lainnya, termasuk penyediaan lapangan kerja.
“Perkebunan ini memerlukan banyak segmen tenaga kerja, sehingga para pekerja memiliki penghasilan untuk kebutuhan konsumsi. Hal ini mendorong aktivitas ekonomi, seperti jual beli, yang pada akhirnya menggeliatkan pasar lokal,” ujar Fitria pada Senin (2/12/2024).
Sebagai Ketua Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya, Fitria juga menyoroti bagaimana keberadaan perkebunan kelapa sawit menciptakan rantai ekonomi yang lebih dinamis. Aktivitas ekonomi yang dipicu oleh penghasilan pekerja perkebunan mendorong percepatan produksi barang tertentu yang mereka butuhkan, baik untuk keperluan khusus maupun kebutuhan umum.
“Ini menciptakan rantai ekonomi yang lebih dinamis, sehingga membantu pembangunan ekonomi secara keseluruhan,” tambahnya.
Dampak positif ini menunjukkan pentingnya peran perkebunan kelapa sawit dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah, meskipun tetap diperlukan pengelolaan yang berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi dan pelestarian lingkungan. (Kal)