KOTAWARINGIN BARAT, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memperkuat penangan stunting di tiga kecamatan yang ada di daerah setempat.
Pemkab Kobar menyatakan tiga kecamatan yang menjadi fokus penanganan itu seiring tingginya potensi stunting di wilayah tersebut. Pihaknya juga menyiapkan sejumlah upaya strategis agar semakin maksimal dalam menekan prevalensi stunting.
“Ada tiga kecamatan yang menjadi fokus Pemkab Kobar dalam penanganan kasus stunting. Tiga kecamatan tersebut yaitu Arut Utara, Arut Selatan dan Kumai,” kata Sekertaris Daerah Kobar, Rody Iskandar, di Pangkalan Bun, Selasa (12/11/2024).
Ada beberapa langkah strategis, di antaranya mengedukasi masyarakat tentang gizi, peningkatan akses ke layanan kesehatan ibu dan anak, serta pemenuhan kebutuhan dasar, seperti air bersih dan sanitasi yang layak.
“Kami juga ingin terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak,” kata Rody.
Dia mengatakan dalam penanganan stunting pihaknya tidak hanya memperbaiki situasi saja, tetapi juga mencegah agar kasus stunting tidak semakin tinggi.
“Kita sedang mengembangkan pendekatan yang lebih holistik dalam menangani masalah ini, kami optimistis bisa mengurangi prevalensi stunting secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan,” ungkapnya.
Dia mengatakan dalam penanganan kita harus komprehensif, bukan hanya untuk anak-anak yang sudah stunting, tetapi juga bagi keluarga yang berisiko agar anak mereka tidak jatuh ke kondisi stunting.
Menuru Rody, masalah stunting kompleks, karena berakar pada berbagai faktor, mulai dari kekurangan asupan gizi pada masa kehamilan, minimnya akses terhadap pangan yang bernutrisi, hingga kondisi ekonomi keluarga.
Dia menyampaikan melalui sinergi dengan berbagai pihak, Pemkab Kobar berharap dapat mempercepat penurunan angka stunting di wilayah itu.
Salah satunya, melibatkan kader-kader kesehatan di tingkat desa. Kader kesehatan memiliki peran penting, terutama dalam memastikan informasi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Stunting bukan hanya sekedar masalah kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan anak-anak dan generasi mendatang,” katanya.
Dia menambahkan Pemkab Kobar juga menggalakkan program pemberian makanan tambahan bergizi untuk ibu hamil dan balita.
Pada program tersebut, melibatkan penyediaan bahan pangan lokal yang bernutrisi agar ibu hamil dan balita dapat terpenuhi kebutuhan gizinya secara optimal.
“Dengan tekad dan komitmen yang tinggi, kita berharap langkah ini mampu memberikan dampak yang signifikan dalam menurunkan angka stunting di Kobar,” kata Rody Iskandar. (Ant)