PONTIANAK, borneoreview.co – Bupati Sambas, Satono, mengunjungi Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN), Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom, dalam rangka memperkuat sinergi daerah dan pusat dalam memberantas narkoba di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Dalam kesempatan itu, Bupati Satono menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BNN atas dukungan yang telah diberikan, khususnya dalam upaya pemberantasan narkoba di wilayah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
“Kunjungan yang telah kami lakukan menjadi momentum untuk mempererat kerja sama strategis antara BNN dan Pemerintah Kabupaten Sambas, termasuk dalam program pencegahan, pemberdayaan masyarakat, serta rehabilitasi pengguna narkoba,” ujar Satono saat dihubungi dari Pontianak, Kamis (9/1/2025).
Bupati Satono yang sedang berada di Jakarta menyampaikan dukungan BNN sangat berarti bagi Kabupaten Sambas untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
Sementara itu, Kepala BNN RI menyambut baik kunjungan tersebut dan menyampaikan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Sambas.
Sebelumnya, Kepala Badan BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom beberapa Waktu lalu hadir di Kabupaten Sambas. Pada kesempatan itu bersama Pemerintah Kabupaten Sambas, tokoh masyarakat dan tokoh adat dari tujuh desa di kabupaten setempat menggelar Deklarasi Sambas Bersih Narkoba di perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut merupakan wujud sinergitas dalam melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Deklarasi tersebut merupakan wujud dari komitmen bersama antara BNN, Pemerintah Kabupaten Sambas, Forkopimda Sambas, serta tokoh masyarakat, agama dan adat dalam melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di wilayah setempat.
Pemilihan tempat deklarasi di Kalimantan Barat tersebut memiliki alasan karena sangat rentan terhadap penyelundupan narkotika, karena berbatasan langsung dengan Malaysia. Tercatat perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kalbar memiliki panjang 966 kilometer.
Kemudian ada sembilan desa yang berada di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia yaitu dari Kabupaten Sambas di antaranya Desa Kaliau’, Santaban, Sabunga, Senatab, Sungai Bening, Sebubus dan Temajuk serta dua Desa di Kabupaten Bengkayang yakni Desa Gersik dan Desa Sinar Baru.
Banyaknya jalur tikus di daerah setempat, sehingga rentan terhadap penyelundupan narkotika di tempat tersebut. (Ant)