Perlindungan ANKT Dukung Keberlanjutan dan Daya Saing Produk Kelapa Sawit

Tim dari YKAN sedang mengecek peta indikatif ANKT di Provinsi Kaltim

SAMARINDA, borneoreview.co – Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengungkapkan bahwa perlindungan Area dengan Nilai Konservasi Tinggi (ANKT) di kawasan perkebunan kelapa sawit sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk kelapa sawit di pasar nasional dan global.

Yohannes Ryan, Manajer Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan YKAN, menjelaskan bahwa perlindungan ANKT adalah syarat utama dalam komitmen ramah lingkungan yang diatur oleh Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). ISPO adalah standar nasional Indonesia untuk perkebunan sawit berkelanjutan, sedangkan RSPO adalah standar internasional yang memastikan proses produksi ramah lingkungan.

“Kepastian pengelolaan ANKT akan membantu berbagai pihak – pemerintah, perusahaan, masyarakat, dan mitra pembangunan – dalam menentukan kawasan yang layak untuk pengembangan kebun kelapa sawit serta memastikan produk yang dihasilkan dapat diterima di pasar global,” kata Ryan di Samarinda.

YKAN, dalam kerjasama dengan Forum Komunikasi Perkebunan Berkelanjutan Kalimantan Timur, mendukung implementasi ANKT di wilayah Kalimantan Timur. Peta indikatif ANKT menjadi referensi penting dalam proses perizinan dan penyusunan tata ruang wilayah. Namun, peta ini perlu ditinjau setiap lima tahun di tingkat provinsi dan dua tahun sekali di tingkat kabupaten/kota untuk memperbarui informasi terkait kondisi lapangan dan perubahan penggunaan lahan.

Ryan menambahkan bahwa strategi, rencana, dan aksi yang disepakati oleh semua pemangku kepentingan sangat penting untuk memastikan bahwa area yang bernilai konservasi tinggi tetap dilestarikan secara berkelanjutan.

“Dokumen yang disepakati ini akan menjadi rujukan utama, khususnya dalam meningkatkan status indikatif menjadi area definitif,” pungkasnya. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *