PONTIANAK, borneoreview.co – Sampah masih menjadi momok bagi Indonesia, di mana pun tempatnya. Terutama, sampah rumah tangga.
Karena itu, memilah sampah dari rumah menjadi sebuah hal yang penting agar sampah yang dihasilkan dapat dikelola dengan lebih bijak.
Melansir berbagai sumber, Jumat (25/4/2025) adalah bukan rahasia lagi kalau sampah rumah tangga menjadi penghasil sampah terbanyak dari jumlah sampah yang dihasilkan dalam skala nasional.
Jika dibiarkan dan hanya mengandalkan tempat penampungan, sampah-sampah tersebut akan terus menjadi momok.
Pilah sampah dari rumah kini jadi pilihan, setidaknya hal itu membuat sampah lebih termenej, bahkan bermanfaat.
Berikut cara yang dapat dilakukan untuk memulai aksi pilah sampah dari rumah:
1. Siapkan dua tempat sampah
Sebagai pemula, sampah dapat dibedakan secara sederhana yakni dengan memilah sampah organik dan anorganik.
Lalu, berikan label terhadap dua tempat sampah tersebut sehingga seluruh penghuni rumah mengetahui dan dapat berlatih memilah sampah.
2. Upayakan menghabiskan makanan
Dengan menghabiskan makanan yang sudah diletakkan ke piring, maka akan menurunkan jumlah sampah organik dari rumah dan hal ini akan berpengaruh besar pada beban TPA.
Jika tidak dapat dilakukan, buang sampah organik ke tempat sampah khusus sampah organik.
Upayakan tulang ikan, sisa daging dan sebagainya dikubur atau dibuang ke dalam lubang biopori karena sampah jenis ini sulit untuk dikomposkan.
3. Upayakan sampah anorganik kering
Setelah sampah anorganik digunakan, upayakan untuk membersihkan terlebih dahulu agar tidak ada sisa yang tersangkut.
Setelah itu keringkan dan kemudian dapat dibuang ke tempat sampah. Hal ini akan sangat memudahkan proses pengelolaan sampah nantinya.
Sebagai contoh, botol sisa kosmetik dibersihkan hingga tidak ada cairan tersisa sedikitpun, lalu keringkan dengan lap kering.
4. Kirim sampah ke tempat pengelola sampah
Mengirimkan sampah akan lebih mudah dilakukan oleh pemula karena umumnya mengompos sampah organik dan mendaur ulang sampah anorganik lebih sulit dilakukan.
Sampah organik dapat dikirimkan ke bank sampah misalnya. Saat ini banyak sekali bank sampah yang menerima sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.
Begitu pula dengan sampah anorganik dengan dipilah sesuai dengan kategorinya, misalnya kertas, kardus, botol plastik, botol kaca, dan sebagainya. ***