Site icon Borneo Review

Pistol Patrom: Mainan Bermesiu Batang Korek Api, Bisa Seminggu Timbulkan Denging Bila Diletupkan Dekat Telinga

Pistol Patrom

Pistol Patrom merupakan mainan khas anak-anak tahun 80-an, yang menggunakan jeruji sepeda dan diisi dengan bubuk mesiu dari batang korek api.(Meta AI)

PONTIANAK, borneoreview.co – Ada beragam permainan perang-perangan yang kerap aku dan teman-temanku mainkan di masa kecil di kampong halaman, Pontianak.

Mungkin, kami saat itu terpengaruh oleh film seri Combat, yang sutradarai Selig J. Seligman. Film yang pemaran utamanya, Vic Morrow dan Ric Jason.

Film itu pada awal 1980-an, selalu dinantikan penayangannya pada hari Minggu di TVRI. Salah satu permainan perang-perangan adalah dengan memakai pistol patrom.

Permainan ini pada dasarnya sama dengan permainan perang-perangan biasa, yang banyak ditemukan di seluruh penjuru negeri.

Pun, umumnya dimainkan secara berkelompok dan dilakukan sepanjang hari menunggu datangnya waktu berbuka di bulan puasa atau sepulang sekolah.

Perbedaan yang mendasar adalah para peserta permainan ini diharuskan menggunakan pistol yang terbuat dari patrom (kepalanya jari-jari) sepeda/motor yang telah dipasangkan secara terbalik ke batang jari-jari (klatak)-nya.

Pistol unik ini tidak berpeluru, namun dapat menghasilkan bunyi yang sangat nyaring. Ada yang membuat bentuk pistol patrom ini menyerupai pistol atau senapan betulan.

Walaupun tak jarang yang membuatnya sangat sederhana, hanya dengan memakukan patrom di sebatang kayu.

Prinsip kerja dari pistol patrom sesungguhnya tak jauh berbeda dengan ledakan yang terjadi pada sebuah peluru sungguhan.

Untuk bisa membunyikan patrom terlebih dahulu ruang berbentuk mangkok yang ada harus diisi dengan isi korek api dari batang korek api.

Kemudian diberi sedikit sobekan kertas berbelerang yang ada di dinding korek api agar isinya tidak bercereran dan campuran penyulut ledakan.

Pencampuran ini akan menyerupai mesiun pada peluru. Nah, sebagai pemicunya biasanya dengan ditusukkan paku kedalam ruang yang dimiliki patrom.

Agar meledak, paku ini harus dipukul dan memicu terjadinya pembakaran di dalam ruang patrom.

Jika pada senjata berpeluru, ledakan ini akan meluncurkan proyektil dan mengeluarkan suara yang keras.

Pada pistol patrom, karena hanya berbentuk mangkok, hasil ledakannya hanya akan menghasilkan suara yang keras.

Nah, hasil suara yang keras inilah yang membuat seru permainan perang-perangan.

Saat menembak lawan, jika suara yang dihasilkan tidak sempurna atau ledakan hanya menghasilkan bunyi ketepis, maka lawannya tidak dinyatakan mati, bahkan diperbolehkan menembak balik.

Kondisi tidak maksimalnya bunyi yang dihasilkan dapat disebabkan gugup, bubuk korek api yang kurang banyak atau lembab terkena air.

Jika kejadian ini terjadi, biasanya kita harus cepat-cepat bersembunyi kembali dan segera mengisi amunisi.

Kalau tidak, terkadang lawan akan mendekati dan menembakkan pistolnya tak jauh dari telinga kita.

Dijamin seminggu dengingnya akan kekal di telinga.

Penulis: Dr Pahrian Siregar

Exit mobile version