BANJARMASIN, borneoreview.co – Kalimantan dikenal sebagai pulau terbesar penghasil batubara di Indonesia. Potensi sumber daya alam ini terlihat dari produksi signifikan di beberapa provinsi, seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah, yang masing-masing mampu menghasilkan puluhan juta ton batubara setiap tahunnya.
Salah satu perusahaan tambang yang menjadi sorotan adalah PT Adaro, yang dikenal sebagai perusahaan tambang batubara terbesar kedua di Indonesia. Beroperasi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, PT Adaro mencatatkan produksi sebesar 49 juta ton batubara pada tahun 2022.
Tak hanya unggul dalam hal produksi, PT Adaro juga menunjukkan komitmennya terhadap efisiensi energi. Pada tahun yang sama, perusahaan ini menggunakan 393,6 juta liter solar atau biofuel sebagai bagian dari operasionalnya. Dengan mempekerjakan sebanyak 23.342 karyawan, PT Adaro menjadi salah satu pemberi lapangan kerja terbesar di sektor pertambangan.
Keberhasilan PT Adaro tak lepas dari dukungan kerja sama dengan perusahaan tambang besar lainnya, seperti PT Sapta Indra Sejati, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, dan PT Perkasa Abadi. Selain itu, perusahaan ini berada di bawah naungan PT Alam Tri Abadi sebagai pemegang saham utama.
Dengan fokus operasionalnya di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, PT Adaro terus menunjukkan potensi besar dalam menghasilkan batubara, sekaligus mendukung ekonomi daerah setempat. Tak heran jika perusahaan ini mendapat pengakuan sebagai salah satu pemain utama di industri tambang nasional.
Melalui kinerja unggulnya, PT Adaro tidak hanya menjadi simbol kemajuan industri tambang di Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. (Tim)