PONTIANAK, borneoreview.co – Pergilah ke Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, ada sebuah batu yang mencuri perhatian, namanya Puruk Sandukui.
Kenapa mencuri perhatian? Karena Puruk Sandukui tinggi menjulang dengan bentuk yang unik.
Puruk Sanduki ini berbentuk seperti jari telunjuk, menonjol di antara lebatnya hutan.
Melansir berbagai sumber, Kamis (23/10/2025), seiring waktu Puruk Sandukui menjadi arena menantang bagi pecinta olahraga ekstrem.
Namun, sebelum 2017 bisa dikatakan belum ada pihak yang mengklaim telah menaklukan puncak Puruk Sandukui.
Puruk Sandukui merupakan tebing yang amat unik dan mencolok. Tebing bertipe batu andesit ini berbentuk ramping menjulang.
Tinggi Puruk Sandukui mencapai sekitar 1.023 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau sekira 400 meter dari tanah berdirinya. Dan, yang membuatnya berbeda dari tebing lainnya di Indonesia adalah bentuknya yang menyerupai jari telunjuk.
Puruk Sandukui terletak di Desa Harowu, Kecamatan Miri Manasa, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Desa ini dihuni oleh Suku Ot Danum, yang memiliki legenda menarik tentang tebing ini.
Menurut legenda, Puruk Sandukui, yang berarti ‘Tebing Tambatan’, dulunya digunakan sebagai tempat bertambatnya kapal Nabi Nuh.
Namun, tidak ada orang yang bisa memastika apakah cerita ini benar karena itu disebut sebagai cerita legenda.
Dan, Puruk Sandukui belum benar-benar dikomersialkan. Jalur menuju puncaknya saja baru benar-benar dibuka Mapala UI (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia), pada 2017.
Sebelumnya, mahasiswa Mapala Comodo Universitas Palangkaraya pernah mencoba, tapi hanya mencapai ketinggian 100 meter saja.
Jalur pendakiannya yang dikenal sebagai ‘Jalur Janda’ memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan berbahaya. Hanya sedikit orang yang berhasil mencapai puncak tebing ini.
Yang jelas, keindahan Puruk Sandukui membuat banyak orang ingin mengunjunginya.
Sayang, karena terletak di atas bukit yang terjal menjadikan pendakian menuju ke Puruk Sankudui sangat sulit dilakukan.***