Site icon Borneo Review

R Berkarat: Pacaran dengan Perempuan Pemilik Huruf R Dihindari, Takut Saat Nikah Tak Bisa Ucapkan Namanya

Makan Pontianak Makan Bersama

Puluhan warga sedang makan bersama saat puncak Lebaran Ketupat 1446 Hijriah/2025, di objek wisata Taman Loang Baloq Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (7/4-2025). ANTARA/Nirkomala.

PONTIANAK, borneoreview.co – Entah apa penyebabnya, di saat kecil di Pontianak, baik diriku dan beberapa temanku, mengalami kesulitan mengucapkan huruf “r” dengan sempurna.

Pelafalan huruf “r”-ku di masa kecil di Pontianak, bak ada karatnya. Hal itu juga terjadi pada salah seorang keponakanku beberapa tahun lalu.

Mungkin karena penggunaan bahasa Melayu di kampong halamanku, Pontianak yang cenderung melafalkan “r” secara secara sengau.

Atau, dalam istilah linguistiknya voiced velar fricative, dimana pelafalan sebuah konsonan dengan desis dari langit-langit belakang.

Aku termasuk yang berhasil mengatasi ke-cadel-an akan huruf “r” ini, namun banyak juga yang terus mengalaminya hingga dewasa.

Saat masih belum lepas dari masalah “r” berkarat, sering kali aku disuruh berlatih mengucapkan, “ular melingkar-lingkar di pinggir pagar rumah orang prancis,” secara berulang-ulang.

Bagi yang tak punya masalah tentunya tak susah, tapi luar biasa rasa lidah terputar-putar bagiku waktu itu.

Pernah pula, kutarik-tarik lidahku saat akan dan bangun tidur, karena kupikir hal itu disebabkan kurang panjangnya lidahku.

Maklumlah anak kecil, yang tak paham banyak hal. Tak kuingat kapan ke-cadelan-ku itu hilang.

Meskipun di dalam percakapan harian saat berbicara dengan orang sekampong halaman, aku masih saja senang melafalkan “r” berkaratku.

Nah, pada beberapa teman yang tetap tak lolos “r” hingga dewasa, ada yang tak merasa terganggu dengan hal itu.

Tapi ada pula yang selalu menghindar menggunakan kata-kata berhuruf “r”, dan memilih menggunakan kata sinonimnya.

Misalnya, penggunaan kata mercon diganti petasan, pergi diganti jalan, PR dengan tugas, dsbnya.

Bahkan, ada teman yang “r”-nya yang tetap berkarat. Ada yang menghindari pacaran dengan perempuan yang namanya ada huruf “r”-nya.

Alasannya, ia takut tak dinyatakan lolos saat akad nikah.

Penulis: Dr Pahrian Siregar

Exit mobile version