Site icon Borneo Review

Ragam Penyakit Pohon Kelapa Sawit, Kenali Cirinya!

ilustrasi, kebun sawit (freepik)

PONTIANAK, borneoreview.co – Kelapa sawit adalah tanaman yang tak mungkin bebas dari penyakit. Itulah sebab,  pohon kelapa sawit tidak bisa dibiarkan begitu saja hingga berbuah.

Melansir berbagai sumber, Sabtu (5/4/2025), penyakit yang menyerang pertanaman kelapa sawit di antaranya yaitu penyakit akar dan penyakit busuk pangkal batang.

Selain itu ada juga penyakit busuk kuncup, penyakit garis kuning, anthracnose, dan penyakit tajuk.

Seperti apa ragam penyakit itu menyerang kelapa sawit, berikut penjelasannya:

1. Penyakit akar
Gejalanya yaitu tanaman tumbuh tidak normal, lemah, dan daun berubah warna dari hijau menjadi kuning (nekrosis).

Nekrosis dimulai dari ujung daun dan beberapa hari kemudian tanaman mati.

Bibit maupun tanaman dewasa yang terserang akarnya membusuk.

Penyebabnya adalah jamur Rhizoctonia lamellifera dan Phytium sp. Melakukan budidaya yang baik merupakan cara yang efisien untuk pencegahan penyakit ini.

Tindakan tersebut antara lain dengan membuat persemaian yang baik agar bibit sehat dan kuat, pemberian air yang cukup dan naungan pada musim kemarau.

2. Penyakit busuk pangkal batang
Gejalanya yaitu daun hijau pucat dan daun muda (janur) yang terbentuk sedikit.

Daun yang tua layu, patah pada pelepahnya, dan menggantung pada batang.

Selanjutnya pangkal batang menghitam, getah keluar dari tempat yang terinfeksi, dan akhirnya batang membusuk dengan warna cokelat muda. Akhirnya bagian atas tanaman berjatuhan dan batangnya roboh.

Penyebabnya adalah jamur Ganoderma applanatum, Ganoderma lucidum, dan Ganoderma pseudofferum. Jamur ini akan menular ke tanaman yang sehat jika akarnya bersinggungan dengan tunggul-tunggul pohon yang sakit.

Pencegahannya yaitu, sebelum penanaman sumber infeksi dibersihkan terutama jika areal kelapa sawit merupakan lahan bekas kebun kelapa atau kelapa sawit, tunggul-tunggul ini harus dibongkar serta dibakar.

3. Penyakit busuk kuncup
Gejalanya yaitu jaringan pada kuncup membusuk dan berwarna kecokelat-cokelatan.

Setelah dewasa, kuncup akan bengkok dan melengkung. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti sampai sekarang.

Pemberantasannya dengan memotong bagian kuncup yang terserang.

4. Penyakit garis kuning
Gejalanya yaitu pada daun yang terserang, tampak bercak-bercak lonjong berwarna kuning dan di tengahnya terdapat warna cokelat.

Penyakit ini sudah menyerang pada saat bagian ujung daun belum membuka, dan akan menyebar ke helai daun lain yang telah terbuka pada pelepah yang sama. Daun yang terserang akan mengering dan akhirnya gugur.

Penyebabnya adalah jamur Fusarium oxysporum. Penyakit ini menyerang tanaman yang mempunyai kepekaan tinggi dan disebabkan oleh faktor turunan.

Pencegahannya adalah dengan usaha inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda, dapat mengurangi penyakit di pesemaian dan tanaman muda di lapangan.

5. Anthracnose
Gejalanya yaitu terdapat bercak-bercak cokelat tua pada ujung dan tepi daun. Bercak-bercak dikelilingi warna kuning yang merupakan batas antara bagian daun yang sehat dan yang terserang.

Gejala lain yang tampak adalah adanya warna cokelat dan hitam di antara tulang daun. Daun-daun yang terserang menjadi kering dan berakhir dengan kematian.

Penyebabnya adalah jamur Melanconium sp, Glomerella cingulata, dan Botryodiplodia palmarum.

Pencegahan secara agronomis dengan mengatur jarak tanam, penyiraman yang teratur, pemupukan, pemindahan bibit dari pesemaian berikut tanahnya yang menggumpal di akar.

6. Penyakit tajuk
Gejalanya yaitu helai daun mulai pertengahan sampai ujung pelepah kecil-kecil, sobek, atau tidak ada sama sekali.

Pelepah yang bengkok dan tidak berhelai daun merupakan gejala yang cukup serius. Gejala ini tampak pada tanaman yang berumur 2 – 4 tahun.

Penyebabnya yaitu gen keturunan dari tanaman induk. Pencegahannya dengan menyingkirkan tanaman-tanaman induk yang mempunyai gen penyakit tersebut.***

Exit mobile version