Ragam Tanaman Ini jadi Pewarna Alami Tekstil

Pewarna Alami Tekstil

PONTIANAK, borneoreview.co – Tidak sedikit tanaman yang mengandung unsur warna hingga kemudian menjadi bahan pewarna alami tekstil.

Pun, bahan dasar pewarna alami tekstil itu ternyata dari tanaman yang tak asing.

Maka, ketika melihat kain hitam, bisa saja pewarna alami tekstil itu berasal dari daun rengat.

Melansir berbagai sumber, Jumat (22/8/2025), sejatinya pewarna tekstil digolongkan menjadi dua macam, yaitu pewarna alami dan pewarna kimia.

Pewarna alami berasal dari bahan alam dan ekstrak tumbuhan atau hewan.

Sedangkan pewarna kimia sintetis dibuat melalui reaksi kimia dengan bahan dasar arang batu (charcoal) atau minyak bumi yang merupakan turunan dari dari hidrokarbon aromatik, seperti benzene, naftalena, dan antrasena.

Berikut beberala tanaman kerap digunakan sebagai pewarna alami tekstil:

1. Daun Rengat
Rengat (Marsdenia tinctoria) adalah salah satu tanaman yang kerap digunakan masyarakat Dayak Iban sebagai pewarna alami.

Masyarakat setempat sering menggunakan daun rengat untuk mewarnai benang dan pakaian.

Daun tanaman ini akan menghasilkan warna hitam. Cara untuk memperoleh warna dari daun tersebut adalah dengan merebusmya hingga mengeluarkan warna hitam.

2. Secang
Secang merupakan tanaman semak yang mengandung senyawa brazilin pada bagian batangnya.

Tanaman ini dapat digunakan sebagai pewarna alami dengan hasil kuning kemerahan.

Bahan yang diwarnai dengan kayu secang akan menghasilkan nuansa earth tone yang hangat.

3. Daun Pepaya
Daun pepaya memiliki kandungan klorofil yang cukup tinggi. Kandungan klorofil dapat dimanfaatkan sebagai pewarna hijau alami untuk mewarnai kain katun.

4. Daun Jati
Jati (Tectona grandis) adalah salah satu jenis pohon yang menghasilkan kayu dengan mutu tinggi.

Hanya dengan dikukus, daun dari pohon ini mampu menghasilkan warna.

Proses pengukusan biasanya akan menghasilkan warna yang lebih cerah dengan hasil ungu kemerahan dan abu-abu.

5. Daun Tarum
Daun tarum (Indigofera tinctoria) mampu menghasilkan warna biru dari ekstraksi daunnya.

Warna biru yang dihasilkan berasal dari senyawa indigo yang terdapat dalam daun tarum.

Hasil ekstraksi daun tanaman ini kerap digunakan untuk mewarnai batik dan benang di beberapa daerah di Indonesia.

Masyarakat Samosir juga acap kali menggunakannya untuk mewarnai benang dalam pembuatan kain ulos.

6. Kunyit
Warna kuning pekat pada kunyit dapat melekat dengan baik pada kain, tanpa membutuhkan tambahan bahan kimia lainnya.

Cara untuk memperoleh warna tersebut adalah dengan memarutnya hingga halus, kemudian direbus dan didiamkan hingga panas menghilang.

7. Pinang
Warna alami yang dihasilkan oleh pinang adalah merah, diperoleh dari tumbukkan halus biji buah pinang tua.

Tanaman ini dibudidayakan dengan cara ditanam yang membutuhkan waktu yang lama seperti pohon kelapa.

Tanaman pinang baru dapat dimanfaatkan apabila sudah cukup besar.

8. Kulit Manggis
Warna alami yang dihasilkan dari kulit manggis adalah biru, ungu, dan merah.

Warna alami tersebut diperoleh dengan cara menumbuk halus kulit manggis, kemudian bubuknya direndam menggunakan etanol, lalu dikeringkan.

9. Kayu Angsana
Warna alami yang dihasilkan oleh kayu angsana adalah merah, sedangkan daunnya berwarna cokelat kekuningan.

10. Akar Mengkudu
Warna yang dihasilkan dari akar mengkudu adalah merah kecokelatan.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *