SUMEDANG, borneoreview.co – Para kepala daerah mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat kabupaten/kota, membawa bekal berupa wawasan program pemerintah pusat, hingga koneksi yang dibangun di antara 86 kepala daerah, dari Retret Kepala Daerah Gelombang II di IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Salah satunya Bupati Mimika Johannes Rettob yang mengatakan selama lima hari retret di IPDN, dirinya mendapatkan bekal dari para pemateri yang berasal dari 31 kementerian dan lembaga untuk memperkuat pelayanan di daerahnya yang yang saat ini sudah dilakukan seperti layanan kesehatan gratis, dan percepatan pelayanan birokrasi.
“Tinggal yang nanti menjadi program strategi nasional seperti MBG, kemudian Koperasi Merah Putih, sekolah rakyat dan pemeriksaan kesehatan gratis yang juga kami sudah mulai lakukan tahap-tahapnya. Serta kita tinggal melanjutkan perbaikan dan komunikasi dengan pusat,” kata Johannes Rettob selepas apel penutupan Retret Kepala Daerah Gelombang II di IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (26/6/2025).
Senada, Bupati Puncak Jaya Papua Yuni Wonda, juga mengatakan pihaknya menerima bekal berupa penjabaran dan progres dari program dan visi misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang selain wajib untuk dilaksanakan, juga agar penyampaian ke masyarakat bisa terang benderang dan efektif. Seperti terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sempat mengalami penolakan di Papua.
“Dengan penyampaian dari beberapa kementerian (dan lembaga) kepala daerah itu perlu memberikan penjelasan pada masyarakat, terutama di Papua yang beberapa waktu terakhir ada aspirasi penolakan untuk makanan bergizi. Sehingga dengan ini tugas kepala daerah untuk memberikan penjelasan bisa lebih efektif agar orang tidak salah terjemahkan. Tentu program lain juga akan kami laksanakan,” ujar Yuni Wonda.
Adapun Gubernur Bali I Wayan Koster mengungkapkan selain mendapatkan bekal berupa wawasan mengenai program-program pemerintah pusat agar bisa berjalan beriringan dengan program daerah secara harmonis, retret ini juga memberikan bekal padanya soal kedisiplinan dan motivasi dalam meningkatkan kinerja sebagai kepala daerah.
Selain itu, Koster juga berpendapat retret ini bermanfaat untuk berbagi pengalaman dengan para kepala daerah guna meningkatkan dan mempercepat jalannya pembangunan yang lebih berpihak kepada masyarakat.
“Tentu saja dengan kebersamaan ini akan dibangun sinergi dan kolaborasi antarpemerintah daerah. Karena pembangunan itu tidak bisa dijalankan secara sendiri, tapi dengan satu kerja sama, kolaborasi, dan sinergi antar daerah. Saya kira itu sangat penting untuk sama-sama membangun daerah dalam konteks negara kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto secara resmi menutup retret kepala daerah gelombang kedua di kampus Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis.
Dia mengatakan seluruh kepala daerah dinyatakan lulus dalam Retret Kepala Daerah Gelombang II di kampus IPDN yang mulai pada Senin (23/6/2025) hingga Kamis ini.
Retret ini, diikuti oleh 86 kepala daerah yang terdiri dari 2 gubernur, 3 wakil gubernur, 38 bupati, 37 wakil bupati, 3 wali kota dan 3 wakil wali kota.
Sementara itu, sembilan kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak hadir dengan alasan karena sakit (6 orang) dan izin kedukaan (1 orang).
Selama hari retret ini, kepala daerah diberikan enam jenis materi yang terdiri atas Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan; Astacita; Program Kementerian dan Lembaga; Tugas dan Fungsi Kepala Daerah; Kepemimpinan dan Komunikasi Politik; serta Team Building dengan narasumber kepala dari 31 kementerian/lembaga. (Ant)