Site icon Borneo Review

Sejarah Soto Banjar, Hadir karena Tentara Demak hingga Pedagang Tiongkok, Belanda, Arab, dan India

soto Banjar

tampilan soto Banjar (ig@sotomamaku.sm) // kata kunci: soto Banjar

PONTIANAK, borneoreview.co – Sudah bukan rahasia lagi soto Banjar adalah sajian yang menggugah selera. Namun, tidak banyak yang tahu latar sejarah kuliner khas ini tercipta.

Tentu soto Banjar ini, sesuai namanya, berasal dari daerah Banjar mapun suku Banjar. Tapi, jika merunut sejarah, sajian khas ini memunculkan banyak cerita.

Berbagai teori pun bermunculan, satu sama lain punya klaim tersendiri. Namun, semuanya sepakat kalau soto Banjar memang nikmat.

Melansir berbagai sumber, Selasa (21/10/2025), nama soto Banjar diambil dari nama suku mayoritas yang mendiami wilayah Kalimantan Selatan yakni suku Banjar.

Namun, ada juga versi lain yang menyebutkan kalau soto ini dibawa oleh tentara Demak ketika memberikan bantuan kepada Kerajaan Banjar.

Artinya, makanan ini sejatinya sudah ada terlebih dahulu di Demak dan kemudian berganti nama setelah berada di Banjar.

Di sisi lain, soto merupakan makanan yang dibawa oleh pedagang Tiongkok.

Uniknya makanan satu ini memiliki penyebutan yang bermacam-macam seperti “Jao to”, “Shao du”, dan “Zhu du”.

Kuliner yang berakhiran “Do” atau “To” biasanya menggunakan jeroan dalam hidangannya.

Soto sendiri dulunya merupakan masakan Kanton yaitu masakan yang berasal dari Tiongkok bagian selatan dengan kuah kaldu jeroan.

Perkembangan soto berasal dari jalur perdagangan laut Jawa yang meliputi Pantai Utara Jawa, Pesisir Selatan Kalimantan, dan Sulawesi.

Nah, Banjar merupakan daerah yang banyak didatangi oleh para pedagang Tiongkok melalui jalur laut.

Adanya perkawinan antara pedagang Tiongkok dengan masyarakat pribumi menjadikan akulturasi budaya pada makanannya.

Selain orang Tiongkok, dulu juga banyak orang yang menetap di tanah Banjar biasanya mereka berasal dari Belanda, Arab, dan India.

Nah, mereka saling membawa makanan sop khas asal daerahnya dan akhirnya terciptalah soto Banjar yang diadaptasi dari budaya Banjar.

Orang Banjar biasa menambahkan cita rasa lemak kaldu dan susu, tidak lupa rasa manis yang berasal dari kayu manis.

Yang jelas, kini soto Banjar sudah tersebar hampir di seluruh daerah di Indonesia sehingga tidak perlu repot-repot mencarinya.

Ciri soto Banjat berisi aneka bahan-bahan seperti bihun, telur rebus, ayam kampung, serta taburan bawang goreng. Ada juga tambahan perkedel.

Satu yang menjadikan Soto Banjar ini terasa begitu khas yakni pada cita rasa kuahnya yang bening. Aroma rempah-rempah khas kuliner Banjar pada kuah soto begitu terasa.

Belum lagi tambahan jeruk nipis yang membuat kuah Soto Banjar terasa begitu segar. Soto Banjar sangat pas dinikmati dengan lontong.***

Exit mobile version