PONTIANAK, borneoreview.co – Taman Nasional Gunung Palung adalah salah satu taman nasional yang berada di Provinsi Kalimantan Barat.
Taman Nasional Gunung Palung meliputi dua kabupaten, yakni Ketapang dan Kayong Utara. Arealnya berada di ketinggian 900-1.116 meter di atas permukaan laut atau mdpl.
Dengan luas 90.000 hektare (ha), Taman Nasional Gunung Palung pun merupakan salah satu taman nasional yang terlengkap di antara taman-taman nasional yang ada di Indonesia.
Melansir berbagai sumber, Selasa (2/9/2025), Taman Nasional Gunung Palung ini berada di enam kecamatan, dua di Kabupaten Kayong Utara dan empat lagi di Kabupaten Ketapang.
Kecamatan yabg berada di Kayong Utara adalah Sukadana dan Simpang Hilir dengan 20 desa.
Sementara di Ketapang terdiri atas Matan Hilir Utara (MHU), Sei Laur, Sandai, dan Nanga Tayap. Jumlah desanya tiga.
Berikut sejarah singkat Taman Nasional Gunung Palung:
1. 1937
Berstatus Suaka Alam dengan SK Het Zelfbestuur Van Het Landschap Simpang Tanggal 04 Februari 1937 No. 5/13/1.
2. 1978
Penataan batas definitif pada tanggal 2 Januari 1978 dengan luas 37.750 ha oleh Bina Program Ditjen Kehutanan Deptan.
3. 1981
Terbit SK Mentan No. 1014/Kpts/Um/12/81 tanggal 10 Desember 1981 tentang penunjukan Kelompok Hutan Gunung Pekayang, Gunung Seberuang, dan sekitarnya seluas 60.00 ha dengan fungsi Suaka Margasatwa (SM) dan menggabungkannya dengan SM Gunung Palung.
4. 1982
Ditegaskan kembali dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 757/Kpts/Um/10/1982 tanggal 12 Oktober 1982, sebagai Suaka Margasatwa seluas 90.000 ha.
5. 1983
Penataan batas definitif pada tahun 1983 oleh Balai Planologi II Palembang dengan luas 90.000 ha dengan BA. Tata Batas disahkan oleh Menhut pada tanggal 29 Oktober 1984.
6. 1990
Surat Pernyataan Menteri Kehutanan Nomor 448/Menhut-VI/1990 tanggal 24 Maret 1990 Menyatakan Kawasan Suaka Margasatwa Gunung Palung menjadi Taman Nasional Gunung Palung.**