Sekolah Garuda Jadi Strategi Pemerataan Akses Pendidikan

Sekolah Garuda

PONTIANAK, borneoreview.co – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) RI Stella Christie menegaskan pembangunan Sekolah Garuda merupakan strategi nasional Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang sains dan teknologi.

“Presiden Prabowo melihat bahwa lulusan berbasis sains dan teknologi di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain, bahkan dengan negara tetangga. Oleh karena itu dibutuhkan strategi konkret untuk menutup kesenjangan tersebut. Strategi itulah yang diwujudkan dalam Sekolah Garuda,” kata  Stella saat melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (10/9/2025).

Stella menyampaikan bahwa Sekolah Garuda didesain untuk menjadi pusat pendidikan menengah atas dengan standar tinggi, berfokus pada bidang sains, teknologi engineering, dan matematika (STEM).

Menurutnya, pembangunan Sekolah Garuda akan diprioritaskan di luar Pulau Jawa. Sebanyak 20 sekolah baru akan dibangun di berbagai daerah, termasuk Kalimantan Barat, sementara 80 sekolah menengah atas yang sudah ada akan ditingkatkan kualitasnya melalui program Sekolah Garuda Transformasi.

“Talenta anak bangsa ada di seluruh pelosok, dari Sabang sampai Merauke. Namun peluang tidak selalu tersedia. Maka tugas pemerintah adalah menciptakan akses agar anak-anak terbaik dari berbagai daerah dapat berkembang,” tuturnya.

Dia juga menjelaskan Sekolah Garuda memiliki tiga pilar utama. Pertama, pilar akses pendidikan berkualitas bagi putra-putri bangsa di seluruh daerah. Kedua, sebagai inkubator pemimpin bangsa dengan wawasan global namun tetap berkepekaan lokal. Ketiga, menekankan prestasi akademik sekaligus pengabdian masyarakat.

“Sekolah Garuda akan menjadi tempat anak-anak Indonesia dari berbagai daerah belajar bersama, hidup bersama, dan saling memahami keragaman. Mereka didorong berprestasi tinggi, namun juga wajib memberi kontribusi bagi masyarakat sekitar, misalnya melalui penelitian dan solusi atas persoalan lingkungan,” katanya.

Dampak kehadiran Sekolah Garuda bukan hanya pada bidang pendidikan, tetapi juga bagi perekonomian lokal.

“Staf dan tenaga pendukung akan melibatkan masyarakat setempat. Kehadiran siswa dari seluruh Indonesia akan membawa multiplier effect bagi ekonomi daerah,” katanya.

Terkait pemilihan lokasi, Stella menyebut bahwa Kementerian Diktisaintek melakukan mekanisme seleksi secara transparan melalui usulan pemerintah daerah. Kabupaten Mempawah menjadi salah satu kandidat dengan skor tinggi dalam seleksi tersebut.

“Kalbar menempati peringkat tinggi dalam penilaian, sehingga kami datang meninjau langsung apakah Mempawah layak menjadi lokasi pembangunan Sekolah Garuda baru,” katanya. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *