Sekolah Garuda Kembangkan Ekosistem Mangrove

hutan mangrove

PONTIANAK, borneoreview.co – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI akan membangun Sekolah Garuda di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dengan mengintegrasikan konsep pendidikan berbasis sains dan teknologi dan pelestarian ekosistem lokal, khususnya hutan mangrove yang menjadi karakter kuat wilayah tersebut.

“Keberadaan hutan mangrove di Mempawah membuka peluang besar bagi pengembangan riset di bidang lingkungan, terutama terkait penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture dan carbon storage),” kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Stella Christie, usai meninjau lahan pembangunan sekolah bersama Bupati Mempawah, Rabu (10/9/2025).

Karena itu, pada setiap lokasi Sekolah Garuda, akan selalu melihat ekosistemnya secara keseluruhan. Di Mempawah ini, karakter hutan mangrove sangat kuat dan bisa menjadi ciri khas riset yang dikembangkan di sekolah ini.

Selain potensi mangrove, lahan seluas 24 hektare yang disiapkan juga memiliki keunggulan dari sisi infrastruktur. Air, listrik, dan akses dasar lainnya tersedia dengan baik. Dari luas itu, hanya sekitar 2,01 hektare yang akan digunakan untuk bangunan sekolah, sementara sisanya tetap dimanfaatkan masyarakat untuk pertanian lokal, seperti nanas dan jahe.

“Kami ingin menjaga keseimbangan. Pembangunan sekolah ini tidak boleh menghilangkan identitas daerah dan aktivitas masyarakat. Justru sebaliknya, harus bekerja sama agar ekosistem dan keberlanjutan lingkungan tetap terjaga,” tuturnya.

Ia juga menegaskan keterlibatan perguruan tinggi di Kalbar, termasuk Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, akan diperkuat untuk mendukung pengembangan kurikulum, penelitian, dan kolaborasi dengan masyarakat sekitar.

Sekolah Garuda sendiri merupakan program strategis nasional yang mengembangkan pendidikan unggulan berbasis riset sains dan teknologi dengan sentuhan kearifan lokal. Tahap pertama pembangunan sedang berlangsung di empat titik, yakni Belitung Timur (Babel), Soe (NTT), Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara, dengan target penyelesaian pada Juni 2026.

“Kalbar akan masuk dalam batch kedua pembangunan. Untuk Mempawah, sertifikat lahan milik pemda sudah lengkap, sehingga memudahkan proses lanjutan,” jelasnya.

Dengan konsep tersebut, Sekolah Garuda diharapkan bukan hanya menjadi pusat pendidikan unggul, tetapi juga pusat inovasi berbasis ekosistem yang mampu mengajarkan generasi muda pentingnya menjaga alam sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *