PONTIANAK, borneoreview.co – Pelabuhan Seng Hie adalah saksi perkembangan Pontianak. Ini karena, secara geografis, letak ibu kota Kalimantan Barat (Kalbar) berada di persimpangan Sungai Kapuas Besar dan Sungai Landak.
Letak ini sekaligus menjadi lintasan perdagangan internasional maupun nasional sejak zaman dulu. Dan, Pelabuhan Seng Hie Pontianak memiliki peran penting di sana, melayani transportasi via air.
Melansir berbagai sumber, Sabtu (12/4/2025), saat ini Pelabuhan Seng Hie masih digunakan untuk bongkar muat kapal. Revitalisasi masih dilakukan untuk pemeliharaan.
Bahkan, dermaga ini termasuk dalam daftar cagar budaya sebagai penghubung Kota Pontianak dengan daerah sekitarnya, khususnya daerah sepanjang Sungai Kapuas.
Berikut fakta menarik yang patut diketahui soal Pelabuhan Seng Hie:
1. Pertama dan Tertua
Pelabuhan Seng Hie adalah pelabuhan pertama dan tertua yang terletak di tepian Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Pelabuhan ini didirikan oleh Theng Seng Hie, seorang pengusaha dari Tiongkok di tahun 1890-an yang namanya diabadikan menjadi nama pelabuhan ini.
2. Sempat Milik Keuskupan
Pada 1930, pelabuhan ini mengalami kemerosotan sehingga dijual ke pihak keuskupan dan pada akhirnya diambil alih oleh pihak Belanda.
Letak dermaga ini dinilai sangat strategis karena termasuk dalam jalur lintasan rute pelayaran Selat Karimata dan Selat Malaka.
3. Tempat Pengiriman Senjata
Pada masa kependudukan Jepang, pelabuhan ini menjadi sarana pengiriman senjata untuk pasukan tentara Jepang.
Masa berakhirnya penjajahan Jepang, pengurus pelabuhan ini diserahkan kepada pemerintah otonom daerah melalui Dinas Perhubungan Kota Pontianak.
4. Kapal Layar
Selain kapal barang, kapal layar untuk angkutan manusia juga berlabuh di dermaga ini.
Pelayaran yang ada di ada pelayaran dengan rute pendek, sedang, dan jauh.
Jarak pendek berupa klotok yang berfungsi setiap hari untuk menyeberangi Sungai Kapuas.
Rute jauh berupa kapal layar yang dapat mencapai 12 jam lamanya untuk mencapai tujuan. Kapal rute jauh ini hanya ada 2 kali dalam 1 minggu.
5. Destinasi Wisata
Selain tempat muat barang, penyeberangan, dan pelayaran, Pelabuhan Seng Hie saat ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Pontianak.
6. Cagar Budaya
Perpindahan kepemilikan dan kepengurusan pelabuhan ini menjadi suatu hal yang bersejarah bagi Kota Pontianak.
Karena nilai historisnya, pada tahun 2005, Dermaga Seng Hie ditetapkan menjadi cagar budaya sebagai pangkalan niaga pertama di Kalimantan Barat. ***