SAMARINDA, borneoreview.co – Sineas muda Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim), menunjukkan kreativitas dengan menciptakan film pendek bertajuk kearifan lokal. Film ini, berjudul “Berlayar Bersama Bapak”.
Selain kearifan lokal, melalui film pendek “Berlayar Bersama Bapak”, para sineas juga mengangkat kekayaan alam dan kehidupan masyarakat Pulau Miang, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim.
Sutradara Retno Krismayanti di Samarinda, Senin (9/12/2024) mengungkapkan, alasannya memilih laut sebagai latar belakang film ini karena hal itu adalah kelebihan daerahnya.
“Salah satu ‘magic land’ nya Kutai Timur ya kekayaan lautnya,” ujarnya.
Film genre petualangan dan keluarga ini mengisahkan perjuangan hidup sebuah keluarga nelayan di Pulau Miang. Retno, yang juga menulis skenario film ini, menyampaikan bahwa film ini menampilkan keindahan bawah laut Desa Pulau Miang sebagai salah satu potensi wisata di Kutai Timur.
“Dari riset kami, sekarang sudah jarang orang yang ingin menjadi nelayan. Karena tersingkirkan oleh sektor lain, seperti pertambangan,” kata Retno.
Film ini menampilkan sosok Nalo, seorang anak kecil yang bercita-cita menjadi nelayan, terinspirasi oleh ayahnya.
“Biasanya kan anak-anak itu bercita-cita macam-macam, tapi Nalo hanya mau jadi nelayan,” jelasnya.
Uniknya, para pemain dalam film ini merupakan masyarakat asli Kutai Timur, khususnya masyarakat Pulau Miang.
Dia mengungkapkan proses pembuatan film ini hanya membutuhkan waktu satu bulan, dengan tujuh hari pengambilan adegan.
“Sebenarnya ini waktu yang mepet, tapi Alhamdulillah, anak-anak ini walaupun tidak berpengalaman akting, kami memiliki pelatih akting. Tidak ada kesulitan yang berarti, karakter yang saya inginkan sudah ada dalam diri mereka, khususnya Nalo, Baro, dan Bapak,” katanya.
Pembuatan film ini bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kutai Timur. Lebih lanjut, film lokal Kutai Timur ini akan diikutsertakan dalam festival film sebagai upaya memperkenalkan potensi Kutai Timur ke luar daerah.
Film “Berlayar Bersama Bapak” diharapkan dia dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai profesi nelayan dan kelestarian laut.
Selain itu, film ini juga diharapkan dapat mempromosikan potensi wisata Pulau Miang dan Kutai Timur secara luas, serta meningkatkan apresiasi terhadap film lokal dan kearifan lokal. (Ant)