Singkawang Targetkan Peningkatan Imunisasi Anak Menuju Indonesia Emas 2045

SINGKAWANGborneoreview.co – Penjabat (Pj) Wali Kota Singkawang, Sumastro, menyatakan optimistis bahwa capaian imunisasi di Kota Singkawang akan meningkat signifikan pada tahun depan. Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai imunisasi sebagai langkah vital dalam menghadapi bonus demografi dan menyongsong Indonesia Emas 2045.

Sumastro berharap, generasi penerus di Singkawang dapat menjadi bagian dari bonus demografi yang membawa manfaat besar bagi keluarga dan negara. “Kita semua ingin anak-anak generasi penerus kita menjadi bagian dari bonus demografi yang sehat dan membanggakan,” ujar Sumastro pada Sabtu, di Singkawang.

Untuk mencapai hal tersebut, Sumastro meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Singkawang bersama Tim Percepatan Imunisasi untuk melakukan inventarisasi permasalahan yang ada, baik dari internal maupun eksternal. “Bikin matriks identifikasi untuk mengatasi masalah yang ada,” tambahnya.

Sumastro juga mengungkapkan pentingnya edukasi kepada masyarakat guna mengubah stigma negatif terhadap imunisasi. Ia berharap tokoh agama, tokoh masyarakat, camat, dan lurah berperan aktif dalam memberikan pemahaman yang baik kepada warga mengenai manfaat imunisasi. “Semua harus bersama-sama mengedukasi masyarakat untuk mengubah stereotip dan alasan penolakan imunisasi dari orang tua,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, Achmad Hardin, mengungkapkan bahwa capaian imunisasi di Kota Singkawang masih tergolong rendah. Hal ini tercermin dari data yang menunjukkan penurunan capaian imunisasi sejak 2019. “Kami melakukan evaluasi untuk mencari solusi terkait tren penurunan capaian imunisasi di Kota Singkawang,” ujar Hardin.

Capaian imunisasi Kota Singkawang pada periode 2019-2023 menempatkan kota ini di urutan terbawah dalam pencapaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) dan Imunisasi Baduta Lengkap (IBL) se-Kalimantan Barat. Pada Oktober 2024, capaian imunisasi masih tergolong rendah, di antaranya IDL bayi mencapai 29,1 persen, IDL balita 23,5 persen, imunisasi WUS TT2+ 53,6 persen, dan Antigen Baru 16,6 persen.

Sebagai bagian dari upaya transformasi kesehatan Kementerian Kesehatan RI, pada tahun depan ada penambahan tiga jenis imunisasi rutin anak. Vaksin baru ini meliputi Human Papillomavirus (HPV) untuk pencegahan kanker, Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk mencegah pneumonia, dan Rotavirus Vaccine (RV) untuk mencegah diare. “Penambahan vaksin ini membawa tantangan baru yang harus dihadapi di tahun depan,” tambah Hardin.

Kepala Dinkes berharap capaian imunisasi Kota Singkawang akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah vaksin yang tersedia, sehingga masyarakat semakin terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *