BALANGAN, borneoreview.co – Puluhan siswa SMA Negeri 2 Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, berkesempatan melakukan observasi lapangan ke PT Adaro Indonesia untuk mempelajari kegiatan pertambangan batu bara. Kegiatan ini berlangsung di bawah pendampingan tim Community Insight and Engagement Adaro, dimulai dengan induksi keselamatan sebagai prosedur wajib sebelum memasuki area tambang.
Joshua Gilbert, perwakilan PT Adaro Indonesia, mendampingi siswa menuju Pusat Kajian Reklamasi dan Pasca Tambang di Paringin. Di sana, para siswa mempelajari pemanfaatan lahan bekas tambang, seperti budidaya perikanan, madu kalulut, dan pengelolaan danau pasca tambang.
“Di danau pasca tambang, kita memiliki ikan berkualitas baik dengan logam berat yang rendah hingga hampir tidak ada, sehingga aman untuk dikonsumsi,” jelas Joshua pada Jumat.
Para siswa terlihat antusias mendengar penjelasan mengenai danau pasca tambang dan manfaatnya untuk budidaya ikan. Mereka melontarkan berbagai pertanyaan, seperti kadar pH air di danau tersebut, yang memungkinkan keberhasilan budidaya ikan.
Tidak hanya itu, siswa juga diberi kesempatan memberi makan ikan, melihat sarang lebah kalulut, dan belajar membuat pupuk organik dari bahan alami.
Selanjutnya, observasi dilanjutkan ke view point Wara, di mana siswa bisa melihat langsung aktivitas penambangan yang sedang berlangsung. Mitra pengelola PT Putra Perkasa Abadi (PPA) memberikan penjelasan tentang proses penambangan, yang disimak dengan saksama oleh para siswa.
Endri, salah satu siswa yang aktif bertanya, mengaku pengalaman ini sangat menyenangkan dan membuka wawasan baru. “Ternyata tambang tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya,” ujarnya.
Fitri Handayani, siswi kelas 12, juga mengaku terkesan dengan program budidaya ikan dan lebah kalulut yang dikembangkan oleh Adaro, selain kegiatan pertambangan.
Ririn, guru pendamping, berharap kegiatan ini memberikan manfaat positif dan memperkaya pengetahuan siswa, guru, serta sekolah secara keseluruhan. (Ant)