Siswa SMK Tanam Kopi di Lahan Bekas Tambang Batu Bara

KUTAI KARTANEGARA, borneoreview.co – Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, melakukan penanaman pohon kopi jenis liberica di lahan bekas tambang batu bara di Sungai Seluang, Samboja, Kutai Kartanegara.

Akmal Malik menegaskan bahwa banyak yang meragukan apakah lahan eks tambang batu bara dapat kembali produktif, seperti menanam kopi, namun para siswa SMK Jabal Nur telah membuktikan sebaliknya.

Karena itu, Akmal Malik memberikan apresiasi semangat para siswa SMK dalam upaya menghijaukan kembali lahan bekas tambang.

“SMK Utama Al Jabar menjadi pionir dalam menyelesaikan persoalan lahan eks tambang di Kaltim. Ini adalah langkah nyata bahwa lahan bekas tambang bisa kembali hijau jika dikelola dengan baik,” ujar Akmal di Samboja, Rabu (19/2/2]25).

Ia menekankan pentingnya memulai dari hal kecil dalam upaya penghijauan.

“Jangan pernah berpikir melakukan hal-hal besar jika tidak melakukan hal kecil. Meski kecil, langkah ini adalah ikhtiar nyata untuk menghijaukan kembali lahan-lahan eks tambang yang sudah ditinggalkan,” tambahnya.

Selain kopi, berbagai jenis tanaman juga telah ditanam di lokasi tersebut, seperti jeruk, kemiri sunan, jambu kristal, serta rumput jenis odot dan tanaman endemik lainnya.

Sebelumnya, pada awal Februari lalu, Akmal Malik telah melakukan penanaman di tempat yang sama bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah dan siswa SMK Utama Al Jabar Samboja.

Akmal berharap langkah-langkah positif seperti ini dapat terus berlanjut, bahkan setelah ada gubernur definitif yang terpilih. Ia mendorong agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kaltim ikut serta dalam upaya penghijauan ini.

“Kalau bisa, satu OPD punya satu tempat sebagai pilot project, minimal satu atau dua hektar,” katanya.

la juga menegaskan agar semua pihak tetap fokus pada aksi nyata tanpa terlalu memikirkan anggapan orang lain.

“Yang penting kita berbuat, jangan pedulikan anggapan orang karena perspektif mereka pasti berbeda.Tapi jika nanti lahan ini menjadi hijau, mereka akan tahu bahwa kita sudah berbuat untuk alam ini,” kata Akmal Malik.
(Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *