SKI Sebut 6.700 Anak Alami Stunting, Bupati Tanah Bumbu Protes

BATULICIN, borneoreview.co – Bupati Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Zairullah Azhar memprotes data Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Pasalnya angka anak yang mengalami stunting di wilayahnya tidak sesuai dengan yang dirilis SKI.

Bupati Tanah Bumbu menyebutkan data anak penderita stunting atau gizi buruk yang dikeluarkan SKI malah sangat jauh dari angka yang pihaknya punya. Tentu saja kabar itu bisa berdampak negatif.

“Data yang disampaikan oleh SKI kurang tepat dan dikhawatirkan data itu dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat luas,” kata Zairullah di Batulicin, Selasa (13/8/2024).

Sebagai informasi, SKI merilis bahwa di Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel terdapat 6.700 dari 27 ribu anak atau sekitar 25 persen terdampak stunting, sedangkan kenyataannya hanya ada 865 anak atau 3,1 persen.

Terkait munculnya angka stunting menjadi 25 persen dari hasil survei SKI tersebut, tentu saja membuat Bupati Zairullah Azhar terkejut dan mempertanyakan hasil survei tersebut.

“Data kita dari Kabupaten real dan menyeluruh, tidak pakai sampling,” sebutnya.

Data yang dikumpulkan oleh SKI menggunakan sistem sampling, sedangkan Pemkab Tanah Bumbu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggunakan metode riil atau langsung ke lapangan berkoordinasi dengan kepala desa, kader posyandu, PKK, lintas sektor, tenaga KB, dan lainnya.

Oleh karena itu, Zairullah meminta pihak SKI agar segera melakukan revisi terhadap data yang sudah disampaikan ke publik.

“Kita juga menggunakan sistem Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) yang ditangani oleh tenaga khusus untuk memverifikasi kasus stunting secara berkelanjutan,” kata Zairullah.

Zairullah memastikan angka stunting tahun 2023 yang dirilis oleh SKI mencapai 6.700 atau 25 persen dari jumlah balita di Tanah Bumbu itu tidak benar, yang benar adalah 865 anak.

Pun, Zairullah mengatakan untuk angka stunting ini, sebelumnya Kabupaten Tanah Bumbu berada pada posisi kedua. Sekarang berada ada posisi ketujuh se-Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Awalnya 16,1 persen, sekarang menjadi 25,1 persen,” kata Bupati Zairullah.

Untuk itu, kata Bupati, pihaknya mempertanyakan bagaimana bisa dari 16,1 persen menjadi 25,1 persen. Dan, bupati keberatan atas data yang disampaikan oleh SKI, pihaknya meminta agar segera melakukan revisi ulang atas data tersebut.

Pasalnya, banyak upaya yang sudah di lakukan oleh pemerintah Tanah Bumbu untuk menekan angka stunting dengan melibatkan beberapa pihak seperti kader posyandu dan dinas terkait.

“Mari kita duduk bersama, persoalan data ini bukan hanya data saja, tetapi ini berkaitan dengan hasil pekerjaan yang sudah dilakukan,” terang dia.

Hadir mendampingi Zairullah, Sekda Tanbu DR H Ambo Sakka, Kepala Dinas Kesehatan Tanbu dr Muhammad Yandi Noorjaya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tanbu Erli Yuli Susanti, dan Kepala Dinas Kominfosp Tanbu Al Husain Mardani.

“Ini prestise dan emosional masyarakat. Bbanyak yang bekerja dengan sungguh-sungguh menangani stunting ini, baik itu Dinas DP3AP2KB, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Kader Posyandu, PKK, Camat, Kades, RT dan lainnya,” pungkasnya. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *