PONTIANAK, borneoreview.co – Program SMA Garuda Transformasi yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto di 16 lokasi di Indonesia, menarik perhatian banyak pihak.
Program SMA Garuda didedikasikan untuk mencetak generasi unggul yang mampu bersaing di panggung global.
SMA Garuda untuk menjawab kesenjangan pendidikan di tengah kompleksitas zaman. Juga tampil di panggung global dunia.
SMA Garuda Transformasi menjadi bagian dari Program Quick Win akselerasi pendidikan.
Juga memberi ruang bagi generasi muda unggul Indonesia untuk dapat bersaing di kancah global.
Program ini mentransformasi SMA/MA yang ada menjadi pusat keunggulan. Program SMA Garuda bisa jadi jembatan mengatasi pemerataan pendidikan, dan memupuk bibit “generasi emas” menuju panggung dunia.
SMA Garuda Transformasi dirancang menitikberatkan pada sains, teknologi, dan pengembangan karakter.
Pendekatan ini selaras dengan praktik pendidikan global, seperti International Baccalaureate (IB) Diploma Programme, yang telah berdiri di lebih dari 50 negara, dan terbukti berhasil.
SMA Garuda Transformasi bertujuan mengantarkan siswa ke universitas terkemuka dunia. Seperti, Harvard dan Oxford, dengan mengintegrasikan sistem akademik ketat secara holistik.
Dari perspektif internasional, penekanan program terletak pada meritokrasi dan transparansi proses seleksi.
Oleh karena itu, sistem seleksi dilakukan transparan untuk menghindari persepsi buruk dan ketimpangan.
Seperti praktek di beberapa negara Amerika Latin. di mana sekolah elit cenderung menguntungkan kelompok tertentu.
Proses seleksi SMA Garuda Transformasi mengutamakan bakat di atas status sosial-ekonomi, sehingga mendapatkan siswa unggul bertalenta dari daerah pedesaan.
Dengan menyediakan fasilitas asrama, program ini diharapkan dapat menghilangkan hambatan bagi anak-anak kurang mampu.
Program SMA Garuda mirip dengan program asrama untuk pendidikan masyarakat adat di Australia.
Yang telah meningkatkan partisipasi dan kontribusi di bidang Science, Technology, Engineering and Mathematics – STEM sebesar 30%.
Kolaborasi dengan dunia industri memastikan lulusan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap memenuhi kebutuhan pasar industri.
Sebagaimana yang telah berhasil dilakukan oleh inisiatif SkillsFuture Singapore, sebuah gerakan nasional pendidikan keterampilan, yang mampu menurunkan angka pengangguran muda di bawah 5%.
Pendidikan Berkeadilan Sosial
Membangun keadilan sosial melalui pendidikan adalah inti dari program sustainable development atau pembangunan berkelanjutan.
Seperti termaktub dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan – SDGs PBB nomor 4, yakni Pendidikan Berkualitas.
SMA Garuda Transformasi unggul dalam hal ini, dengan menciptakan ekosistem inklusif membuka potensi kelas “genius” bagi siswa.
Didukung kurikulum adaptif, guru terlatih dan berbasis “fenomena “, sebuah program pendidikan akan dapat mendorong kreativitas, kepemimpinan, dan kepekaan sosial para siswa.
Melalui metode ini, mereka dapat mengintegrasikan problem nyata untuk dipecahkan dalam proses pembelajaran. Inilah yang disebut sebagai “pendidikan berdampak”.
Pada gilirannya juga dapat menghasilkan skor Programme for International Student Assessment (PISA), sebuah penilaian internasional oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Selain itu, dengan program ini Indonesia menempatkan SMA Garuda sebagai pilar keadilan sosial yang kokoh.
Untuk mencapai hal itu, SMA Garuda harus berinvestasi dalam pengembangan profesional guru.
Caranya, melalui kemitraan dengan organisasi pendidikan internasional. Seperti Cambridge Assessment, guna menjaga standar dan kualitas program.
Kesetaraan gender dan inklusi untuk siswa berkebutuhan khusus, juga perlu dipantau agar mencerminkan kesetaraan yang membumi.
Dengan mengintegrasikan pelatihan keterampilan lunak, seperti kecerdasan emosional, yang dapat meningkatkan output, sebagaimana ditunjukkan dalam laporan World Economic Forum tentang keterampilan masa depan.
Prinsipnya, SMA Unggul Garuda Transformasi bukan sekadar soal peningkatan pendidikan. Tetapi, katalis untuk transformasi pendidikan nasional.
Membangun Keadilan Sosial
Pendidikan unggulan bukanlah soal infrastruktur megah atau fasilitas canggih semata. Melainkan, bagaimana membangun ekosistem inklusif yang memungkinkan setiap individu, menemukan kadar “genius” dalam dirinya.
Karena itu, program ini perlu didukung kurikulum yang adaptif dan guru yang terlatih untuk mendorong kreativitas.
Sehingga, siswa dapat mengembangkan potensi diri, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam kepemimpinan dan kepekaan sosial.
Selama ini, banyak inisiatif pendidikan di Indonesia yang lahir dengan gegap gempita, tetapi meredup karena kurangnya komitmen jangka panjang.
Itulah mengapa perlu kepastian, SMA Garuda tidak hanya menjadi proyek prestise, tetapi juga cermin keadilan sosial.
Proses seleksi harus transparan dan berbasis meritokrasi sejati, bukan sekadar aksesibilitas sosial ekonomi.
Harapan lain, saat Indonesia melangkah menuju visi Indonesia Emas 2045, program ini mampu mencetak kader pemimpin yang kuat secara intelektual, berakar pada budaya lokal, dan kompetitif secara global.
Dengan implementasi yang teguh, program ini dapat menjadi model bagi negara-negara berkembang lain, membuktikan bahwa pendidikan yang adil adalah kunci untuk membuka masa depan yang lebih cerah.
Ambisi ke Panggung Global
Keberhasilan SMA Garuda tidak diukur dari peluncuran program. Tapi dari dampak nyata yang dirasakan oleh generasi mendatang.
Maka program ini perlu menjawab pertanyaan eksistensial, untuk apa kita mendidik generasi muda? Apakah hanya untuk mengejar peringkat di perguruan tinggi dunia? Atau, membangun manusia Indonesia yang utuh, kritis, dan mampu berkontribusi bagi kemanusiaan?
Dengan demikian, SMA Garuda memiliki potensi besar untuk menjadi program pendidikan inklusif dan berkelanjutan.
SMA Unggul Garuda Transformasi adalah potret bagi Indonesia hari ini.
Ia mencerminkan ambisi besar, untuk melompat ke panggung global. Juga mengingatkan pada tanggung jawab, untuk tidak meninggalkan siapa pun di belakang.
Keberhasilan program ini, tidak hanya akan diukur dari jumlah lulusan yang diterima di Harvard atau Oxford.
Tapi, bagaimana ia mampu mengubah nasib anak-anak dari pelosok negeri, dari Sabang sampai Merauke.
Hanya dengan begitu, kita bisa menyebutnya sebagai transformasi sejati.
Diperlukan komitmen dan kerja keras yang sungguh-sungguh, sehingga SMA Garuda dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendidikan Indonesia.
Menuju masa depan lebih menyala.***
*) Dr Eko Wahyuanto, Dosen Sekolah Tinggi Multimedia ST-MMTC Yogyakarta