Solusi Sawah Tadah Hujan, Pakai Prototipe Pompa Tenaga Surya

pompa tenaga surya

PADANG, borneoreview.co – Fakultas Teknik (FT) Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat (Sumbar) berhasil menciptakan prototipe pompa tenaga surya.

Pompa tenaga surya ini sebagai instalasi pendukung irigasi guna membantu mengaliri sawah tadah hujan di Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar.

Artinya, Unand secara langsung menciptakan salah satu solusi bagi sawah tadah hujan yakni memakai prototipe pompa tenaga surya.

“Inovasi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan irigasi sawah dan pertanian secara lebih efisien, ekonomis dan ramah lingkungan,” kata Ketua Tim Pengabdian FT Unand, Insannul Kamil,, Minggu. (23/11/2025).

“Sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat nagari,” tambahnya.

Insanul Kamil mengatakan inovasi pompa tenaga surya tanpa baterai tersebut merupakan bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Unand untuk membantu swasembada pangan.

Langkah FT Unand tersebut juga sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan nasional.

Dengan kata lain, selaras dengan Program AstaCita, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan, energi, air, serta memperkuat pembangunan dari desa.

Teknologi pompa ini memanfaatkan energi matahari secara langsung tanpa memerlukan baterai penyimpanan.

Dengan begitu lebih hemat biaya, minim perawatan dan mampu menyediakan suplai air secara berkelanjutan.

Instalasi air yang diserahkan juga dibuat agar mudah dioperasikan dan dapat disesuaikan dengan kondisi lahan pertanian setempat yang beragam.

“Teknologi yang dipilih merupakan teknologi yang mudah dioperasikan oleh masyaraka,” kata Insanul Kamil

“Hal ini mendukung kemudahan transfer teknologi dari kampus ke masyarakat,” tambah Ketua Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumbar tersebut.

Dengan memanfaatkan energi terbarukan, lanjutnya, teknologi ini sekaligus mendukung upaya adaptasi perubahan iklim dan pengurangan emisi karbon, membuka peluang besar untuk peningkatan intensitas tanam serta pengoptimalan lahan pertanian masyarakat.

Koordinator Pelaksana Rancang Bangun Teknologi Prototipe Dendi Adi Saputra menambahkan masyarakat di Nagari (Desa) Tanjung Barulak sudah dapat memasang dan pelepasan pompa secara mandiri.

Dapat juga melakukan pengecekan arus, voltase, pemantauan kondisi putaran pompa secara real time perawatan panel surya, hingga instalasi pipa.

Dendi mengungkapkan hasil yang terpasang saat ini merupakan pompa AC/DC 3000 Watt dengan panel surya 550 Watt Peak (WP) sebanyak delapan unit yang mampu mengalirkan air sepanjang 1,3 kilometer pada ketinggian 160 meter.

“Ke depan kami berharap masyarakat menjadi aktor perawatan teknologi ini, agar berkelanjutan dan memberikan dampak yang besar khususnya bagi pertanian,” ucapnya.(Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *