KAPUAS HULU, borneoreview.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mencatat sedikitnya 3.648 rumah penduduk terdampak banjir yang melanda beberapa kecamatan sejak 26 November 2024.
Artinya, rumah penduduk tersebut sudah terendam banjir selama nyaris satu sepekan. BPBD Kapuas Hulu menyebut, bencana banjir tersebut disebabkan meluapnya Sungai Kapuas karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
“Banjir itu terjadi sejak Selasa (26/11/2024), hingga saat ini banjir masih merendam sejumlah dataran rendah bahkan pemukiman penduduk di bantaran sungai, namun kondisi hari ini berangsur surut,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kapuas Hulu Yanto Susanto, di Putussibau, Minggu (1/12/2024).
Yanto menyampaikan, meluapnya Sungai Kapuas mengakibatkan debit air merendam dataran rendah permukiman penduduk dengan kedalaman air dari permukaan tanah berkisar 60 centimeter sampai dengan 1 meter.
Tidak hanya permukiman penduduk, sejumlah fasilitas umum juga turut terendam dan akses jalan di beberapa titik tidak bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua.
Banjir yang terjadi Selasa (26/11/2024) merendam sejumlah desa pesisir di Kecamatan Putussibau Selatan, Putussibau Utara, Bika, Kalis, Mentebah, Boyan Tanjung, Bunut Hulu, dan Embaloh Hilir.
Hingga Minggu (1/12/2024) banjir masih merendam beberapa kecamatan di antaranya Kecamatan Putussibau Selatan, Bika, Kalis, dan Kecamatan Embaloh Hilir.
“Banjir mulai bergeser ke bagian hilir, meskipun di daerah Putussibau Selatan seperti Teluk Barak dan Tanjung Jati masih terendam banjir, akan tetapi berangsur surut,” ucapnya.
Menurut Yanto, petugas BPBD Kapuas Hulu telah turun ke lokasi banjir di beberapa kecamatan melakukan pemantauan dan pendataan serta imbau kepada masyarakat.
Ia mengatakan, bencana banjir berpotensi masih terjadi apabila terjadi hujan deras terutama di daerah hulu.
Oleh karenanya, masyarakat di imbau agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan mengutamakan keselamatan dalam menghadapi bencana banjir.
Yanto juga meminta para camat dan kepala desa selalu menyampaikan informasi dan laporan perkembangan bencana alam di wilayahnya masing-masing. (Ant)