KUTAI KARTANEGARA, borneoreview.co – Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menjadi sorotan setelah ditemukannya cadangan tambang pasir silika di wilayah Danau Kaskade Mahakam, meliputi Danau Semayang, Melintang, dan Jempang. Dengan komposisi alami berupa silikon dioksida (SiO2), pasir silika memiliki potensi besar untuk diolah menjadi bahan baku kaca.
Penelitian dari Dewan Pimpinan Wilayah Perkumpulan Pertambangan dan Industri Silika Indonesia (DPW Pertamisi) menunjukkan cadangan tambang pasir silika di Kalimantan Timur mencapai 2 miliar metrik ton, tersebar di area seluas 50 ribu hektar. Potensi besar ini dinilai dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah.
F. Ikhsan, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, menilai bahwa eksplorasi tambang pasir silika ini perlu pengkajian mendalam, terutama terkait dampaknya pada lingkungan. “Potensi baru bagi pendapatan itu sangat baik disambut. Tapi harus ditinjau lebih dahulu terkait ekosistem lingkungannya,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem Danau Kaskade, yang selama ini menjadi penopang ekonomi masyarakat sekitar. “Kalau masih ada potensi lain, berarti belum ada urgensinya. Kita bisa mengkajinya lebih matang lagi, karena ini menyangkut kehidupan kita secara umum,” tambahnya.
F. Ikhsan meminta pemerintah daerah untuk membuat kebijakan yang memperhatikan ekosistem lingkungan sebelum memulai pengelolaan tambang pasir silika ini. “Harus ada evaluasi terhadap pembangunan dan pengelolaan potensi ini,” pungkasnya.
Tambang pasir silika ini membawa peluang ekonomi besar, namun dampaknya terhadap lingkungan perlu menjadi prioritas utama dalam perencanaan eksplorasi. (Dio)