TANJUNG SELOR, borneoreview.co – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) merilis tingkat penghunian kamar (TPK) hotel. Tercatat tamu asing yang mendominasi lama menginap dan Kabupaten Bulungan menjadi wilayah yang paling banyak meraup untung.
Dengan kata lain, Kabupaten Bulungan meraup untung karena mencatat rata-rata lama menginap tertinggi baik tamu asing. Sementara rata-rata tamu asing menginap di hotel yang ada di Kaltara adalah selama 2,13 hari.
“Data terakhir Juli 2024, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Kaltara mencapai 56,25%, meningkat 1,23 poin dibanding bulan sebelumnya,” kata Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai di Tanjung Selor, Rabu (4/9/2024).
Hal itu mengindikasikan meningkatnya minat wisatawan menginap di hotel-hotel berbintang di wilayah tersebut. Selain itu, TPK akomodasi lainnya juga mengalami peningkatan sebesar 2,01% menjadi 36,70%.
Meskipun rata-rata lama menginap secara keseluruhan mengalami penurunan tipis sebesar 0,03 hari dibandingkan Juni, namun terdapat perbedaan yang signifikan antara lama menginap tamu asing dan domestik.
Tamu asing rata-rata menginap selama 2,13 hari, lebih lama dibandingkan tamu domestik yang hanya 1,47 hari. Dan bBerdasarkan data kabupaten/kota, Kabupaten Bulungan mencatat rata-rata lama menginap tertinggi baik untuk tamu asing maupun domestik diakomodasi lainnya.
Hal ini mengindikasikan bahwa Kabupaten Bulungan memiliki daya tarik wisata yang cukup kuat untuk menarik wisatawan untuk berlama-lama.
Misalnya, Sungai Kayan dan Sungai Giram dengan arung jeramnya. Ada juga Sumber Air Panas Sajau, Gunung Putih, beberapa air terjun, Taman Tepian, Pantai Kelapa Mangkupadi, serta Museum Kesultanan Bulungan.
Analisis lebih lanjut terhadap data bulanan menunjukkan bahwa rata-rata lama menginap tamu di hotel berbintang mengalami fluktuasi sepanjang tahun.
Angka tertinggi tercatat pada Januari 2023, sementara angka terendah terjadi pada Januari 2024.
“Fluktuasi ini kemungkinan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti musim liburan, agenda pariwisata, dan kondisi ekonomi,” tuturnya.
Peningkatan TPK hotel di Kaltara menurut BPS, merupakan kabar baik bagi sektor pariwisata dan perekonomian daerah.
Pemerintah daerah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas destinasi wisata, fasilitas pendukung, serta promosi pariwisata untuk menarik lebih banyak wisatawan.
Selain itu, perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lama menginap tamu, terutama tamu asing, agar dapat dimanfaatkan untuk merancang strategi pemasaran yang lebih efektif. (Ant)