Site icon Borneo Review

Tangani Kawasan Kumuh di Banjarmasin, Pemkot Perbaiki Jembatan Kayu

Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina saat meninjau salah satu jembatan titian di daerah pemukiman pinggir sungai untuk diperbaiki beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Banjarmasin.)

BANJARMASIN, borneoreview.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan memprogram perbaikan titian atau jembatan kayu di pemukiman pinggiran sungai sebagai upaya menangani kawasan kumuh.

Pemkot Banjarmasin melihat jembatan kayu di kawasan kumuh yang hanya bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua dalam kondisi kurang baik dan bisa menutup akses masyarakat.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kota Banjarmasin, Chandra Iriandi Wijaya, Kamis (10/10/2024) mengatakan, kawasan kumuh kebanyakan berada di daerah pinggiran sungai, di mana akses jalan kebanyakan hanya titian.

Salah satu jembatan kayu yang menjadi perhatian Pemkot Banjarmasin untuk diperbaiki di tahun ini di Gang Gusti Galuh, Jalan Panglima Batur, Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin Utara dengan panjang sekitar 260 meter.

Menurut dia, perbaikan total jembatan kayu tersebut sebagai langkah untuk meningkatkan akses infrastruktur masyarakat, selain itu untuk penataan kawasan lebih baik lagi.

“Karena jembatan titian yang terbuat dari kayu tersebut sudah tua dan membahayakan dilalui,” ujarnya.

Pemkot Banjarmasin menganggarkan sebanyak Rp2,1 miliar untuk perbaiki jembatan kayu tersebut untuk akses 4 RT di daerah setempat.

“Sudah sekitar 65 persen dikerjakan, semoga Desember 2024 sudah selesai,” ujarnya.

Jembatan titian tersebut dibuat dengan konstruksi kayu ulin sebagai pondasi bawahnya, namun lantainya dibuat dari beton.

Sejauh ini, ungkap dia, pembangunan jembatan titian tersebut berjalan cukup lancar, tidak banyak kendala, hingga optimis bisa selesai sesuai target.

Sebagaimana diketahui, ungkap dia, Pemkot Banjarmasin dalam penanganan kawasan kumuh di antaranya memperbaiki jalan titian yang banyak terdapat di wilayah pemukiman di pinggiran sungai.

“Selain perbaikan drainase, bedah rumah hingga sanitasi,” paparnya.

Dari data Pemkot Banjarmasin, luas kawasan kumuh di kota ini sekitar 500 hektare sesuai SK Wali Kota pada 2022.

“Setiap tahunnya sekitar 65 hektare dapat ditangani, hingga tahun ini ditarget seperti demikian,” ucapnya. (Ant)

Exit mobile version