Tekan Inflasi di Kotim, Pemprov Kalteng Gelontorkan Ribuan Paket Sembako

SAMPIT, borneoreview.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) bekerja sama dengan Bulog Kantor Wilayah Kalteng menggelontorkan 6.000 paket sembako murah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk pengendalian inflasi jelang pergantian tahun.

Dalam praktiknya untuk menekan inflasi tersebut, Pemprov Kalteng akan menyalurkan sembako dan menggelar program pasar murah kali di Kotim dalam rangka menyambut pergantian tahun.

“Sebab, biasanya pada akhir hingga awal tahun berikutnya harga bahan pokok, terutama beras cenderung mengalami lonjakan harga yang berdampak pada inflasi,” kata Asisten Manajer Bisnis Bulog Sub Divisi Regional Sampit, Agung, Jumat (15/11/2024).

Dia menyampaikan, kondisi itu dikarenakan musim panen beras lokal biasanya hanya sampai Oktober, jadi pada November, Desember, Januari dan Februari harga beras akan melambung. Makanya untuk mengantisipasi itu diselenggarakan kegiatan pasar murah dengan subsidi.

Program pasar murah dari Pemprov dan Bulog Kanwil Kalteng ini telah ditindaklanjuti Pemkab Kotim bersama Bulog Sub Divisi Regional Sampit dan dilaksanakan di Kota Sampit di antaranya dipusatkan di kawasan Masjid Al Falah Sampit dan halaman Kantor Bulog Sampit.

Agung melanjutkan, paket sembako yang disediakan melalui pasar murah itu berisi 10 kilogram beras jenis premium, seliter minyak goreng dan se kilogram gula pasir. Dengan isi paket tersebut harga normal atau harga pasarnya diperkirakan Rp200 ribu lebih.

Akan tetapi, pada pasar murah ini warga cukup menebus paket sembako itu dengan Rp20 ribu saja, sebab pemerintah telah memberikan subsidi Rp180 ribu untuk setiap paket.

Penjualan paket sembako murah menggunakan sistem kupon, sehingga hanya warga yang memiliki kupon yang bisa menebus paket tersebut. Adapun, pembagian kupon dilakukan oleh pemerintah daerah melalui kelurahan dan desa setempat.

“Kami di Bulog sifatnya hanya menyiapkan barang sesuai pesanan, kemudian melayani distribusi saja. Kalau masalah pembagian kupon dan siapa saja sasarannya merupakan kewenangan pemerintah daerah,” tuturnya.

Salah seorang warga bernama Diana mengaku sangat senang dengan diadakan pasar murah oleh pemerintah. Terlebih dengan isi paket sembako itu, ia hanya perlu membayar sekitar 10 persen dari harga pasaran.

“Harganya murah banget, makanya walaupun saya tinggal di ujung Sampit saya bela-belain datang. Kalau di pasar sembako seperti ini harganya di atas Rp200 ribu, sedangkan di sini cuma Rp20 ribu,” sebutnya.

Ibu rumah tangga ini pun berharap pemerintah daerah lebih sering menggelar pasar murah, sebab dinilai sangat membantu meringankan beban ekonomi keluarganya yang hanya bergantung dari penghasilan sang suami sebagai pekerja serabutan.

Adapun tingkat inflasi Kalimantan Tengah secara umum masih dalam kondisi terkendali, yakni berdasarkan perkembangan data yang direkap Badan Pusat Statistik (BPS), menyampaikan tingkat inflasi Kalimantan Tengah pada Oktober 2024 adalah 1,03 persen (yoy). (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *