BANJARBARU, borneoreview.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong, Papua Barat, belajar ilmu manajemen terkait pengelolaan Mal Pelayanan Publik (MPP) ke Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Pj Wali Kota Sorong, Bernhard E Rondonuwu, langsung memimpin rombongan yang belajar manajemen MPP dari Pemkot Banjarbaru tersebut. Sebagai informasi, Bernhard E Rondonuwu pernah menjadi Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Banjarbaru pada 2020 lalu.
“Saya memang berusaha ingin datang ke Banjarbaru, ketika saya didesak untuk membangun MPP di Sorong. Ingin mencontoh Pemkot Banjarbaru dalam manajemen MPP yang sudah bagus,” ujar Bernhard Rondonuwu di Banjarbaru, Selasa (19/11/2024).
Bernhard mengaku, saat menjabat Pj Wali Kota Banjarbaru gedung MPP Banjarbaru masih dalam tahap penyelesaian pembangunan dan sekarang sudah sangat bagus, sehingga ia mengajak jajaran pejabat Pemkot Sorong belajar di MPP Banjarbaru.
Menurut Bernhard, yang juga Direktur Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini, pihaknya menginginkan MPP Banjarbaru menjadi role model bagi Sorong.
“Namun, pembangunan MPP di Kota Sorong bukan hanya sebatas gedung fisik tetapi yang penting isinya, kualitas dan pelayanan lebih bagus sehingga bisa dirasakan seluruh masyarakat,” ucapnya.
Dia juga mengaku terkesan dengan semua bentuk pelayanan yang ada di MPP Banjarbaru karena pelayanan di seluruh unit pelayanan daerah (UPD) dikumpulkan di satu titik di kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP).
“Pelayanan sangat bagus karena masyarakat tidak perlu ke sana kemari, cukup datang ke satu tempat pelayanan yang representatif dan ada kepastian batas waktu pelayanan sehingga memuaskan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banjarbaru Bambang Supriyanto mengatakan pihaknya berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Dikatakan Bambang, pembangunan MPP Banjarbaru membutuhkan anggaran Rp6,5 miliar sedangkan rencana pembangunan MPP di Kota Sorong diusulkan sebesar Rp38 miliar sehingga jauh lebih besar.
“Pelayanan yang baik dan paripurna seperti yang kami lakukan itu yang membuat Pj Wali Kota Sorong mengajak rombongan untuk belajar manajemen MPP di Banjarbaru sehingga kami cukup bangga,” katanya. (Ant)