PENAJAM PASER UTARA, borneoreview.co – Tim gabungan dari berbagai unsur berhasil mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Berkat kesigapan tim gabungan, Karhutla di Penajam Paser Utara pun terkonsentrasu dan hanya membkar area sekitar 0,22 hektare saja.
“Waktu kejadian karhutla pada Ahad, 22 September, sekira pukul 18.00 Wita, sedangkan laporan masuk sekitar 1,5 jam kemudian, tepatnya pukul 19.26 Wita,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, M Sukadi Kuncoro, di Penajam, Senin, (23/9/2024).
Begitu adanya laporan masuk ke Pusat Data Operasi (Pusdalops) tentang terjadinya karhutla di RT 10, Desa Girimukti, Kecamatan Penajam, pada titik koordinat 1.3540S 116.6954E, Tim BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara langsung berkoordinasi dengan semua unsur terkait dan menuju ke lokasi kejadian.
Pemadaman dilakukan menggunakan penyemprotan dari mobil pemadam Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Pos Petung, mobil tangki BPBD, mobil tangki Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Penajam Paser Utara, pemadaman juga menggunakan mesin portable BPBD dan mesin portable Distan Penajam Paser Utara.
“Pukul 22.20 Wita tadi malam, pemadaman dan pendinginan dinyatakan selesai, kemudian tim gabungan kembali ke pos masing-masing untuk bersiaga. Sedangkan material yang terbakar merupakan lahan gambut dengan semak belukar dan pepohonan di atasnya,” ujar Kuncoro.
Ia melanjutkan, tim gabungan yang melakukan pemadaman di lokasi adalah Pusdalops BPBD, Distan, Polres, Ketua RT 10, dan sejumlah warga setempat.
Sementara Diyan Novrida, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan mengatakan sepanjang Ahad kemarin mulai pukul 01.00 – 24.00 Wita, pihaknya mendeteksi sebanyak 270 titik panas yang tersebar pada delapan kabupaten di Kalimantan Timur.
“Rinciannya adalah di Kota Balikpapan terpantau 3 titik, Kabupaten Paser (31) titik, Penajam Paser Utara (1), Kutai Barat (43), Kutai Timur (85), Kutai Kartanegara (52), Berau (47), dan Kabupaten Mahakam Ulu terdeteksi (8) titik,” kata Diyan.
Mengingat banyaknya jumlah titik panas, maka ia mengajak semua pihak saling waspada dan saling mengingatkan, seperti tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, tidak membuang puntung rokok di lahan kering, dan sejumlah kewaspadaan lain karena cuaca yang panas dapat dengan mudah memicu kebakaran. (Ant)