Tips Kesehatan, Jaga Kesehatan Anak Sekolah Saat Perubahan Cuaca

Anak Sekolah

JAKARTA, borneorevoew.co – Dokter Residen Gizi Klinik Universitas Indonesia (UI) dr. Nadhira Afifa, MPH membagikan tips yang bisa dilakukan, saat anak masuk sekolah di tengah perubahan cuaca.

“Ya, jadi memang kalau cuacanya kaya hujan ganti panas itu memang rentan untuk sakit ya,” kata dokter Nadhira Afifa, saat ditemui usai acara diskusi mengenai PHBS di Jakarta, Selasa.

Perubahan cuaca yang tidak menentu seperti dari hujan ke panas kerap memicu penyakit seperti batuk dan pilek. Nadhira menyampaikan dalam menghadapi perubahan itu salah satunya dengan menggunakan masker.

“Paling enggak kalau di sekolah itu dibiasakan kalau misalnya ada gejala-gejala flu sedikit itu langsung pakai masker jadi enggak menularkan ke teman-teman yang lain,” ujar dia.

Kemudian, biasakan anak untuk menerapkan perilaku cuci tangan hingga mengonsumsi makanan yang tinggi protein atau suplementasi, seperti vitamin D atau zinc yang memang cenderung wajib untuk anak.

Dokter yang juga lulusan Master of Public Health dari Harvard University itu mengingatkan pentingnya dukungan orang tua dalam membiasakan anak membawa bekal sehat ke sekolah.

Hal ini guna menghindari anak tidak membeli jajanan atau makanan tak bergizi seperti ciki dan minuman manis di sekolah. Namun, dalam mendukung hal tersebut tentunya dibutuhkan kerja sama antara orang tua dan pihak sekolah.

“Kalau teman-temannya semua bawanya juga roti manis-manis, sebenarnya anaknya juga ngiri ya jadi memang harus ada peran keluarga dan peran dari sekolah juga,” imbuh dia.

Nadhifa merekomendasikan orang tua membekali anak dengan makanan sehat dan bergizi seimbang, salah satu acuan yang bisa digunakan adalah pedoman “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan.

Dia mencontohkan menu makanan yang bisa dijadikan bekal sederhana untuk anak sekolah yang terpenting ada lauk hewaninya, seperti nasi goreng telur, sandwich isi ayam, nasi pakai ikan.

“Jadi dalam satu piring itu ada dibagi dua, yang dua pertiganya nasi sama sayur, terus yang satunya lagi dua pertiganya lauk hewani sama si buah-buahan, jadi ikutin komposisi itu aja,” katanya.(Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *