BALIKPAPAN, borneoreview.co – Di tengah proses pembangunan besar-besaran di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) muncul sebagai salah satu elemen vital dalam upaya mencapai kemandirian energi dan keberlanjutan lingkungan. PLTS ini tidak hanya menawarkan solusi energi yang ramah lingkungan tetapi juga mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan menekan emisi karbon.
PLTS IKN dibangun sebagai bagian dari fase pertama pembangunan kota baru ini, yang dimulai pada 2022 dan direncanakan selesai pada 2024. Terletak di Desa Pemaluan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pembangkit ini diharapkan menjadi model bagi pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Produksi Listrik Ramah Lingkungan
Hingga saat ini, PLTS IKN telah berhasil memproduksi 10 MW energi listrik, yang melebihi kebutuhan listrik Istana Negara, Istana Garuda, perkantoran, perhotelan, hingga bandara di kawasan IKN. Proyek ini direncanakan untuk berkembang hingga kapasitas 50 MW pada akhir 2024, yang mencerminkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan konsep “nusa-rimba” yang mengintegrasikan keberlanjutan ekosistem hutan dengan pengembangan infrastruktur modern.
Dalam kunjungan tim Antara ke PLTS IKN, tampak bahwa perjalanan menuju lokasi ini membawa mereka melalui jalur darat selama 30 menit dari Gardu Penghubung PLN di pusat IKN. Sepanjang perjalanan, pemandangan berubah dari kawasan perkotaan yang sibuk menjadi lanskap alami yang dikelilingi hutan tropis. Sesampainya di Desa Pemaluan, tim disambut oleh pemandangan area PLTS seluas 80 hektare yang telah terpasang 21.600 panel surya.
Tantangan dan Teknologi
PLTS di Desa Pemaluan dibangun di lokasi yang strategis, berada di ketinggian perbukitan yang memungkinkan optimalisasi penerimaan sinar matahari. Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait dengan perubahan suhu yang dapat memengaruhi kinerja panel surya. Teknologi canggih digunakan untuk memantau dan mengoptimalkan produksi listrik, termasuk penggunaan sistem Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk menjamin kelancaran pasokan listrik.
Proyek ini juga dilengkapi dengan jaringan utilitas bawah tanah atau multy utility tunnel (MUT), yang mendukung infrastruktur listrik dan utilitas lainnya seperti pipa air dan kabel fiber optik. Jaringan ini masih dalam tahap pengerjaan oleh Kementerian PUPR dan pihak terkait, termasuk PLN dan Kemenkominfo.
Masa Depan IKN dan Energi Terbarukan
PLTS IKN adalah langkah awal dari rencana jangka panjang pemerintah untuk menjadikan IKN sebagai kota yang didukung oleh 80% energi baru terbarukan pada tahun 2045. Dengan pengembangan infrastruktur yang andal dan terjangkau, IKN diharapkan menjadi contoh kota masa depan yang berkelanjutan dan berorientasi pada energi bersih.
Presiden Joko Widodo yang sempat berkantor di IKN pada akhir Juli 2024, mengapresiasi sistem kelistrikan di kota baru ini.
“Tidak ada masalah, air melimpah, listrik ok,” ujarnya. (ant)