PONTIANAK, borneoreview.co – Dalam reses yang digelar pada Senin (24/2/2025), warga Pontianak Utara menyampaikan berbagai aspirasi kepada Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Arif Joni, mulai dari nasib guru honorer, jaminan sosial, hingga infrastruktur.
Salah satu keluhan utama datang dari Evi Puspitasari, seorang guru honorer yang telah mengabdi selama 18 tahun. Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemangkasan anggaran bagi guru honorer dan menyoroti rendahnya gaji yang diterima. “Kami sudah bertahun-tahun mengajar dengan gaji yang jauh dari layak. Harapan kami, ada perhatian serius dari pemerintah untuk kesejahteraan guru honorer,” ujar Evi.
Permasalahan lain juga disampaikan oleh Siti Aprianti, yang meminta bantuan untuk mendapatkan akses BPJS gratis, serta Nuraida yang berharap adanya kemudahan dalam perpindahan dari BPJS Ketenagakerjaan ke BPJS Kesehatan. Sementara itu, Agung Mulyadi mengusulkan adanya pendidikan politik bagi saksi pemilu, khususnya bagi kader baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS), agar mereka lebih memahami perjuangan partai.
Di sektor infrastruktur, Heru menyoroti kondisi jalan dan drainase di lingkungannya yang belum pernah diperbaiki. “Kami sudah berkali-kali mengajukan permohonan perbaikan jalan, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata,” keluhnya. Selain itu, menjelang bulan Ramadan, Matkur berharap agar silaturahmi antarwarga semakin diperkuat dan mengusulkan adanya acara buka puasa bersama.
Menanggapi berbagai aspirasi ini, Arif Joni menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan warga, terutama dalam hal kesejahteraan guru honorer, akses jaminan sosial yang lebih baik, serta pemerataan pembangunan infrastruktur. “Kami akan membawa masukan ini ke pembahasan lebih lanjut agar mendapat perhatian yang layak. Kami ingin memastikan bahwa semua warga mendapatkan haknya secara adil,” tegas Arif Joni.
Warga berharap aspirasi yang telah mereka sampaikan dapat segera ditindaklanjuti demi kesejahteraan bersama.***
