PONTIANAK, borneoreview.co – Yayasan WWF Indonesia menggelar “Semiloka Lintas Iman Satu Tujuan untuk Alam” pada 13-14 Januari 2025 di Hotel Ibis, Pontianak. Acara ini melibatkan tokoh agama, akademisi, pemerhati, dan praktisi lingkungan dari seluruh Kalimantan. Kegiatan ini bertujuan membahas solusi untuk perlindungan dan pemulihan lingkungan hidup yang semakin terancam.
Penanggung Jawab Program Kalimantan WWF Indonesia, Rosenda Chandra Kasih, menjelaskan bahwa WWF memfasilitasi dialog lintas sektor untuk merumuskan langkah strategis menghadapi kerusakan alam. “Kami mengajak pemuka agama dan cendekiawan untuk membicarakan persoalan kerusakan lingkungan. Dari diskusi ini, kami mencoba merumuskan solusi guna meredam bencana atau kerusakan yang lebih parah,” ujar Rosenda, Selasa (14/1/2025).
Rosenda menekankan peran penting tokoh agama dalam menggerakkan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan. “Pemimpin agama memiliki pengaruh besar karena masyarakat masih sangat mendengarkan mereka. Melalui komunitas lintas iman, kami berharap strategi perbaikan lingkungan dapat dipercepat dan lebih efektif,” tambahnya.
Akademisi IAIN Pontianak sekaligus pengurus FKUB Kalbar, Samsul Hidayat, menilai keterlibatan tokoh agama sangat strategis untuk mencegah kerusakan lingkungan. “Tokoh agama harus aktif membantu, mencegah, dan mengatasi kerusakan alam. Jika tidak, dampak buruknya akan terus meluas,” katanya.
Samsul optimistis bahwa kolaborasi lintas iman dapat menjadi solusi konkret untuk menangani masalah lingkungan di Kalimantan. Dengan pendekatan yang melibatkan berbagai pihak, acara ini diharapkan mampu menciptakan langkah nyata demi lingkungan yang lebih lestari. (Rri)