Betarek: Balap Sepeda BMX di Seputar Halaman Mesjid Mujahidin

Balap Sepeda BMX

PONTIANAK, borneoreview.co – Saat diriku melintas di depan Mesjid Mujahidin di kampong halaman, Pontianak, masih terkenang gambaran landmark ini di masa kecilku.

Mesjid aslinya, didesain oleh Ir Said Djafar, diresmikan pada tahun 1978. Mudahan-mudahan saja, mesjid paska rehabilitasi, yang cukup fantastis nilainya itu, dapat terus bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat di kampong halaman.

Saat melihat halaman luas yang dimiliki mesjid ini, satu kenangan yang tiba-tiba saja muncul di benakku adalah betarek atau balapan sepeda.

Dulu, di pertengahan 1980-an, areal lapangan mesjid ini pernah digelar balapan sepeda BMX, yang diikuti oleh anak-anak SD dan SMP.

Sebelum kemudian dipindahkan ke areal Stadion Sultan Abdurrahman.

Setiap sore banyak anak-anak, tak padang suku dan agama, dari penjuru kota yang bermain sepeda, betarek ataupun hanya sekedar menonton orang lain betarek di halaman mesjid ini.

Selain betarek berkeliling lintasan yang ada di halaman mesjid, sering pula diselingi unjuk ketangkasan.

Seperti, standing (bersepeda dengan roda depan diangkat). Jumping (melayangkan sepeda dengan bantuan undakan miring).

Atau pun angkat dua ban melewati orang yang berbaring, serta trik-trik bersepeda lainnya mengikuti film BMX-Bandit yang populer pada masa itu.

Masa itu, sepeda merupakan kendaraan utama bagi anak SD dan SMP. Masihlah amat jarang melihat anak-anak SD atau SMP berkendaraan motor.

Bahkan di banyak sekolah menengah, ada aturan larangan bagi muridnya untuk membawa motor ke sekolahan.

Aturan demikian ini tampaknya sudah tak berlaku lagi saat ini.

Lihat saja di jalanan, banyak sekali anak-anak yang umurnya belum memadai memiliki izin mengemudi yang berseliweran berkendaraan motor.

Padahal, kelakuan ini bukan saja membahayakan diri mereka, tapi juga pengguna jalan lainnya.

Nah, salah satu jagoan betarek pada masa itu adalah Maruki Matsum, yang berasal dari ‘Geng Bocek’ atau singkatan dari Bocah Ekasari, yang merupakan kumpulan anak-anak yang bermukim di sekitar Gang Ekasari-Podomoro.

Aksi dan atraksi dari Maruki merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu, tak ubahnya kita saat ini melihat Valentino Rossi atau Marc Marques beraksi di lintasan MotorGP.

Kekuatan, kecepatan, ketahanan dan napasnya yang tak ada habisnya menjadikan Maruki menjadi raja dalam setiap gelaran.

Karir Maruki bersepeda tak hanya terputus di arena betarek saja. Juara Pekan Olah Raga Nasional dan SEA Games pun pernah diraihnya.

Dikemudian hari, mengikuti jejak pendahulunya Johnny Van Aert.

Pada era 1980-1990-an, pembalap Kalimantan Barat menjadi langganan juara dalam gelaran nasional dan amat disegani.

Namun kini, masih ndak ye prestasi itu?

Penulis: Dr Pahrian Siregar

2 thoughts on “Betarek: Balap Sepeda BMX di Seputar Halaman Mesjid Mujahidin

  1. Kalau saja pihak diknas mendukung program bike to school dgn cara mensuport anak² yg kesekolah pake sepeda semisal bantuan sparepart bukan tdk mungkin sepeda bukan hanya MAIN SEPEDA tapi menjadi MODA TRANSPORTASI massal kembali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *